Yang Berkurang Tapi Bikin Hati Senang

22 Okt 2021
Heribertus Suciadi

Yang Berkurang Tapi Bikin Hati Senang

oleh | Okt 22, 2021

Wuih…ini ngomongin tagihan pinjol?

Nggg, kagak, hahaha… Yang mau kita bahas adalah jumlah orangutan di pusat rehabilitasi kami di Ketapang, Kalimantan Barat.

 

Emang jumlah orangutan yang direhab di sana berkurang?

Jadiii, jumlah orangutan di pusat rehabilitasi kita itu berkurang lagi lima individu orangutan. Oya, kita nyebutnya individu ya, bukan ekor, karena orangutan termasuk jenis kera besar yang salah satu cirinya adalah tidak mempunyai ekor. Tapi selain itu, kita menyebut orangutan sebagai individu itu untuk menempatkan mereka sebagai karakter yang sama pentingnya dengan manusia dalam peran pentingnya menjaga alam dan bumi kita nih, friend.

 

I see…btw mereka pada pergi ke mana? Aman gak mereka? Kok berkurang tapi malah senang sih?  Siapa yang hilang? Di mana? Kapan? Ke mana? Kok bisa sih?

Eits, satu-satu dong tanyanya, nanti kita jelasin kok. Lima individu ini udah pulang ke rumah barunya gaes, jadi mereka sudah dinyatakan selesai menjalani masa rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orangutan di Ketapang.

 

Lah? Pulang??? Emang mereka punya rumah gitu? Siapa aja sih yang pulang?

Iya, pulang. Mereka pulang ke rumah barunya di dalam Kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, 17-20 Agustus kemarin. Lima individu ini Namanya Frangky, Oso, satu orangutan betina bernama Bonita, sama dua orangutan jantan Noel dan Pedro. Kalau Frangky dan Oso ini induk anak loh. Franky ibunya, Oso ini anaknya yang masih kecil. Oh iya, Oso ini jantan ya gaes.

 

 

Eh tanggalnya pas gitu ya sama Peringatan Hari Orangutan Internasional? 19 Agustus kan ya?

Yak bener. Tuh pinter juga. Hehe. Jadi, selain pas dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia dan hari peringatan Orangutan Internasional, ini juga merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan pelepasliaran tumbuhan dan satwa liar (TSL) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang mengangkat tema “Living in Harmony With Nature: Melestarikan Satwa Liar Milik Negara”.

 

Terus, mereka pada pulang kok kamu senang sih? Bukannya jadi sepi nanti tempat rehabilitasinya?

Justru itu tujuan kami.

 

Lho kok gitu?

Iya. Itu tujuan bikin tempat rehabilitasi. Bukan untuk bikin penuh isinya, tapi biar satu per satu penghuninya bisa pergi kembali ke rumahnya.

 

Duh gak ngerti deh.

Hahaha…ok, ok, kami jelasin ya. Jadi kami memang bikin pusat rehabilitasi buat orangutan-orangutan yang kehilangan induk dan rumahnya. Terus pusat rehabilitasi ini kan ibaratnya panti asuhan dan sekolah buat orangutan, sekolah buat mengasah skill mereka buat bisa jadi orangutan sejati. Nah kalau sekolah, tujuan akhirnya ada lulus dan diwisuda. Gitu pula dengan rehabilitasi ini, tujuannya ya semua orangutan menguasai skill mereka buat bertahan hidup dan bisa pulang ke rumahnya yang sejati. Yakni di dalam hutan. Nah makin banyak orangutan yang lulus rehabilitasi dan pulang, makin senanglah kami. Harapannya sih suatu saat tempat rehabilitasi ini kosong dan semua orangutan bisa hidup bahagia selama-lama-lamanya di rumah aslinya.

 

 

Ahhh.. I see…Paham deh. Btw, jadi penasaran nih sama rumah baru mereka. Ceritain dong soal rumah barunya.

Siap! Jadi rumah baru mereka ini ada di dalam Kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TANAKAYA). TANAKAYA. ini ada di dua provinsi, di Kalimantan Barat, sama Kalimantan Tengah. Luas banget pokoknya. Lebih dari 111 ribu hektar. Nah, untuk mengantar mereka pulang, kami membantu bapak-bapak dan ibu-ibu dari BKSDA Kalimantan Barat dan Balai TANAKAYA yang ditugaskan oleh negara untuk memastikan mereka aman dan selamat tiba di Resort Mentatai di dalam Kawasan TANAKAYA. Kita milih lokasi ini gak sembarangan loh gaes. Jauh sebelumnya, di tahun 2014/2015 kita barengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat dan Balai TANAKAYA melakukan serangkaian survei dan kajian. Hasilnya, jumlah dan jenis pakan orangutan melimpah sedangkan populasi orangutan yang ada sangat sedikit. Statusnya sebagai kawasan taman nasional juga lebih mendukung keamanan dan kesejahteraaan mereka loh.

 

Eh, udah lumayan lama juga ya survei-nya. Udah berapa orangutan sih yang dipulangin sampe sekarang?

Sampai saat ini, Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya bersama BKSDA Kalimantan Barat dan didukung oleh kami, telah melepaskan 60 orangutan sejak tahun 2016.

 

Oooh, begitu yaa.. Terus kemarin mereka pulang sendiri apa dianterin?

Dianterin dong, ya kali mereka naik motor sendiri ke sana. Nah kemarin itu yang nganter rame loh, ada dari BKSDA Kalbar, Balai TANAKAYA, bahkan sampai Bupati Melawi juga ikut nganterin loh. Juga ada bapak-bapak polisi dan tentara. Kami juga ada, jangan khawatir gaes. Pokoknya rame deh. 

 

Wiih, seneng banget denger banyak pihak yang peduli sama orangutan.

Iya dong, kami sebagai mitra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga ikutan bangga bisa kerja mendukung mereka. Apalagi kata Pak Wiratno, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekologi nih, kalau orangutan merupakan salah satu flagship species yang terus menjadi prioritas Kementerian LHK melalui berbagai upaya konservasi agar keberadaannya di alam tetap terjaga dan berkembangbiak dengan baik. Beliau juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang mendukung kegiatan pelepasliaran ini. Beliau berpesan bahwa upaya konservasi tidak bisa dikerjakan sendiri-sendiri dan pemerintah daerah, kementerian/ lembaga lain, perguruan tinggi, masyarakat setempat, pelaku bisnis, lembaga-lembaga masyarakat dan media harus selalu bergandengan tangan dan bersinergi dengan baik. Nah, yuk kita dukung terus pekerjaan pemerintah. Semangat!!

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait