Tiga Orangutan Dilepasliarkan

20 Jul 2016
Heribertus Suciadi

Tiga Orangutan Dilepasliarkan

oleh | Jul 20, 2016

KETAPANG – Yayasan IAR Indonesia (YIARI) Ketapang bersama dengan Kwarcab Ketapang melaksanakan penandatanganan MoU dalam berkolaborasi membangun pendidikan lingkungan hidup bagi siswa golongan penegak Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Ketapang.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mempertegas kerjasama antara YIARI dan Pramuka.

“Harapannya bisa mendukung pelaksanakan kegiatan Kemah Konservasi dalam upaya memberikan Pendidikan Lingkungan Hidup ini,” kata Supervisor Edukasi dan Penyadartahuan Publik Yayasan IAR Indonesia, Riyan.

Penandatanganan ini dilakukan oleh Ketua Umum YIARI, Tantyo Bangun dan Lufthi, Ancu Penegak Pandega Kwarcab Ketapang. Lufthi mengatakan, pramuka dengan semangatnya sangat mendukung untuk bekerjasama dalam pendidikan lingkungan hidup, terutama untuk terus membuat kegiatan yang lebih inovatif dan kreatif.

Setelah kegiatan ini diharapkan kerjasama dalam membangun pendidikan lingkungan hidup antara YIARI dan Pramuka bisa lebih baik lagi. Ia juga berharap kegiatan kemah konservasi ini juga bisa menjadi pilot project yang baik, dan mengawali berbagai kegiatan yang lebih kreatif dalam menyajikan konsep pendidikan lingkungan hidup yang lebih menarik.

Selain penandatanganan MoU, YIARI dan Kwarcab juga melakukan kegiatan peluncuran sekaligus penyematan Tanda Ikut Serta Kegiatan (TISKA) kepada para anggota pramuka. TISKA dengan gambar orangutan yang mengenakan seragam pramuka ini untuk pertama kalinya diluncurkan di Kabupaten Ketapang.

TISKA disematkan secara simbolis oleh Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Seksi Konservasi Wilayah 1 Ketapang, Ruswanto dan Ketua YIARI, Tantyo Bangun. Peluncuran TISKA ini sengaja dilakukan bersamaan dengan seremonial keberangkatan tim kegiatan pelepasliaran orangutan. Siswa juga membantu menaikkan kandang berisi orangutan yang akan dilepaskan ke TNBBBR.

YIARI Ketapang berencana untuk melakukan pelepasan tiga individu orangutan di Resort Mentatai, Dusun Juoi, Desa Mawang Mentatai, Kecamatan Menukung yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada 24-28 Juni 2016.

Tiga individu yang akan dilepaskan ini terdiri dari satu individu orangutan liar bernama Sabtu dan dua orangutan rehabilitasi bernama Butan dan Marsela. Pelepasan orangutan hasil rehabilitasi ini juga untuk pertama kalinya dilakukan di kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.

Sabtu adalah orangutan liar berusia sekitar 20 tahun yang diselamatkan dari perkebunan warga di Sungai Awan Kiri, Delta Pawan, Ketapang bulan Maret lalu. Orangutan jantan dewasa dengan cheekpad ini terusir dari habitatnya dan masuk ke kebun warga karena hutan tempat tinggalnya sudah habis terbakar.

Berbeda dengan Sabtu, Butan dan Marsela adalah orangutan yang diselamatkan YIARI ketika masih berusia sangat muda. Butan diselamatkan pada tahun 2011 dan Marsela diselamatkan pada tahun 2012. Mereka tidak bisa langsung dilepaskan karena tidak mempunyai kemampuan bertahan hidup. Butan dan Marsela sama-sama diselamatkan ketika masih berusia 2-3 tahun dari perkebunan sawit yang menghancurkan habitatnya.

Karmele Sanchez, selaku direktur program IAR Indonesia menyatakan, survey lokasi sudah dilakukan dengan melibatkan orang yang kompeten di bidangnya. “Kita sudah survey lokasinya, mengidentifikasi tumbuhannya, serta menghitung kepadatan orangutan di sana. Hasilnya kita mendapatkan fakta bahwa populasi orangutan di TNBBBR sudah terlalu rendah,” katanya.

“Dengan adanya progam pelepasan orangutan ini, kita berharap populasi orangutan di TNBBBR meningkat dan menjauhi kepunahan,” lanjutnya. (afi)

 

Sumber: http://www.pontianakpost.com/tiga-orangutan-dilepasliarkan

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait