Tell Me If You Care

1 Feb 2022
Heribertus Suciadi

Tell Me If You Care

oleh | Feb 1, 2022

Of course I care, beb. Care ke kamu kan?

Aigoo… bukan. Kalau itu sih percaya. Ini nih, peduli ke orangutan. Soalnya ada acara spesialnya tuh…

 

Wah apaan tuh spesialnya? Hubungan kita?

Yaelah…kita mulu yak dibahas. Ini lho, ternyata tiap tahun tuh selalu ada acara Pekan Peduli Orangutan, yaitu satu minggu khusus yang diperingati untuk mempromosikan kesadaran dan mengedukasi masyarakat tentang orangutan, konservasi alam, dan kerusakan habitatnya.

 

Emang kapan peringatannya?

Tanggalnya beda-beda tiap tahun sih, tapi biasanya ada di minggu kedua November. Kalau tahun 2021 lalu, kebetulan peringatannya dari tanggal 7 hingga 13 November. Temanya tuh “Menghormati Alam untuk Menyelamatkan Orangutan, Keanekaragaman Hayati, dan Masa Depan Bersama Kita”. Oh iya, temanya bakal beda-bedan tiap tahun ya.

Anak-anak turut merayakan Pekan Peduli Orangutan Tahun 2021 ini (Rudiansyah | IAR Indonesia)

Ada temanya?

Ada dong, temanya ini tuh lebih ke penyadartahuan kepada masyarakat bahwa manusia tidak bisa hidup sendirian dan harus berdampingan dengan makhluk lain. Kalau orangutan dan hutan sampai musnah, kita manusia juga akan susah buat bertahan hidup.

 

Oooh gitu ya. Pastinya IAR Indonesia bikin acara dong ya?

Pastinya! Jadi kami bikin acara lumayan banyak, sampe dua hari gitu. Tempatnya di Learning Centre Sir Michael Uren. Jadi selama dua hari, yaitu 12-13 November 2021, kita ngadain lomba teater, pameran, lomba foto aksi pelestarian orangutan dan habitatnya melalui twibbon, sampe pertunjukan tari. Kami sengaja bikin acaranya macem-macem dan melibatkan banyak orang, terutama anak-anak karena kami sadar, penyadartahuan ini memerlukan pendekatan yang melibatkan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan yang menarik, terutama bagi generasi muda supaya pesan-pesan tentang satwa dan lingkungan hidup ini tersampaikan secara efektif.

 

Ih setuju banget ini. Terus, lomba teaternya untuk umum gitu?

Oh iya, lomba teaternya ini ditujukan bagi anak-anak usia 7-13 tahun aja. Tujuannya sih biar lewat pertujukan teater, anak-anak bisa menyampaikan pesan melestarikan orangutan dan habitatnya kepada penonton. Selain itu, edukasi dan penyadartahuan tentang orangutan dan habitatnya dapat diketahui oleh peserta sejak dini.

 

Seru banget yaaa, ceritain dong acaranya gimana!

Ya seperti biasanya sih, di awal ada sambutan dari BKSDA Kalbar SKW I Ketapang, Dinas Pendidikan Ketapang, Direktur IAR Indonesia, lanjut penampilan Sape, alat musik tradisional Suku Dayak. Terus, di hari kedua, kami nampilin tarian dari kelompok Politeknik Negeri Ketapang (Politap) sama komunitas Zwageri Generation. Abi situ lanjut dengan penampilan teater dari UKM Seni Politap berjudul “Suaka Rimba”, penampilan sape, penampilan teater “Cupak dan Gantang”, Pencak Silat dari Sanggar Mustika Tanah Kayong, terus terakhir pengumuman lomba deh.

 

Langsung diumumnin hari itu juga hasil lombanya?  Siapa yang menang? Ada hadiahnya gak? Kriterianya apa aja?

Eit, tanyanya satu-satu dong. Kriteria penilaian bagi kelompok teater ini tuh dilihat dari cerita, tema dan alur cerita sesuai atau enggak sama sinopsis yang udah kita kasi sebelumnya. Terus dilihat juga, di penampilan teater itu, mereka ngasi solusi apa atas permasalahan yang dihadapi orangutan dan habitatnya.  Kalau dari hasil penjurian, juara pertama diraih Sanggar Mustika Tanah Kayong, juara kedua SDN 08 Benua Kayong, juara ketiga Sanggar Range Perangai, dan juara keempat adalah Pawan Social Sunday. Hadiahnya untuk juara satu Rp 12.500.000, juara dua Rp 8.000.000, juara tiga Rp 6.000.000 dan juara empat Rp 2.000.000.

Meriahnya pemberian hadiah oleh Manajer Program IAR Indonesia, Ibu Dokter Karmele kepada para pemenang lomba teater (Rudiansyah | IAR Indonesia)

Katanya tadi ngelibatin masyarakat juga? Rame yang datang?

Banyak kok. Dari instansi pemerintah, ada perwakilan dari Dinas Pendidikan Ketapang, Dinas PerkimLH, Balai Taman Nasional Gunung Palung, Polres Ketapang, Bhayangkari Polres Ketapang, Kejaksaan Negeri Ketapang, Adhyaksa Dharma Karini Kejaksaan Negeri Ketapang, Kodim 1203 Ketapang, Koramil 1203-12/MHU, Persit KCK Cabang XLVII Kodim 1203 Ketapang, Persit Koramil Kota, Lanal Ketapang, Kecamatan Muara Pawan, dan Politap Ketapang.  Dari masyarakat, ada perwakilan Yayasan WeBe, Yayasan Palung, Pongo Ranger Community. Dukungan kegiatan ini juga datang dari sejumlah mitra swasta, yaitu PT. MPK, PT. KAL, CUPS, CUPL, Bank Kalbar, PT. Gemilang Berlian Indah, PT. TMS, dan Syandi Band.

 

Anyone said anything?

Yes. Kepala Balai KSDA Kalbar, Sadtata Noor Adirahmanta, bilang kalau peringatan berbagai hari satwa sedunia misalnya peduli gajah, harimau, orangutan merupakan pengingat bahwa manusia perlu berbagi ruang secara harmonis dengan satwa liar. Beliau juga bilang kalau di berbagai daerah telah ada bukti bahwa manusia bisa hidup berdampingan dengan satwa liar, misalnya di Lampung, manusia bisa berdampingan dengan gajah. Pak Sadtata nambahin juga kalau kerja keras konservasi ini tidak bisa dilakukan sendiri, tekanan terhadap upaya konservasi akan terus berubah sehingga kita perlu bersama-sama mengatur strategi pendekatan agar hubungan manusia dan satwa liar ini menjadi relavan. Juga berharap kegiatan hari itu dapat berjalan dengan lancar dan pesan-pesan konservasi dapat tersampaikan dan semoga semua pihak akan lebih mengerti peran dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya menjaga dan melindungi ekosistem agar tetap berkelanjutan.

Terus ada lagi dari Lilik Trianto, Kasi PAUD Dinas Pendidikan Ketapang sebagai perwakilan dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang. Pak Lilik bilang kalau pihaknya sangat menyambut baik acara ini dan mendorong IAR Indonesia dapat melaksanakan kegiatan lain seperti sosialisasi ke sekolah-sekolah, edukasi pembelajaran dari pendidikan formal maupun non formal. Dia juga menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan siap memfasilitasi IAR Indonesia kalau ingin melaksanakan edukasi, pembelajaran, atau sosialisasi kepada kepala sekolah, supaya edukasi ini bisa dimulai sejak dini, seperti perlombaan untuk anak PAUD, pengenalan satwa melalui poster, menggambar, dan bercerita tentang orangutan.

 

Kalau dari IAR sendiri?

Kalau dari kami, Direktur Program IAR Indonesia, Karmele L. Sanchez bilang kalau peserta lomba teater ini murni dari anak-anak yang merasa peduli dengan orangutan. Dia sangat mengapresiasi anak-anak ini yang berlatih selama berbulan-bulan mereka berlatih demi bisa tampil. Dia juga bilang kalau anak-anak banyak mengalami permasalahan dari perubahan iklim dan pandemi. Jadi kita sebagai orang dewasa harus bertanggungjawabkan kepada dunia ini agar jangan sampai anak-anak kita tidak bisa menikmati hutan dan orangutan.

 

Betul banget tuh! Semoga makin banyak ya orang peduli ama masa depan bumi ini. Like I care ke kamu gitu beb…

Deuh…mulai lagi deh.

 

 

Heribertus Suciadi

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait