Suksesnya Panen Padi di Tiga Desa di Ketapang, Kalimantan Barat

18 Apr 2023
Heribertus Suciadi

Suksesnya Panen Padi di Tiga Desa di Ketapang, Kalimantan Barat

oleh | Apr 18, 2023

Siapa yang menanam dia yang menuai, kata-kata ini pas banget nih buat para petani dampingan kami di tiga desa di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, yaitu Desa Pematang Gadung, Desa Kuala Tolak, dan Desa Tanjung Pura. Ketiga kelompok tani yang ada di tiga desa ini, merupakan kelompok tani yang anggota-anggotanya pernah bekerja sebagai penambang dan pembalak (logger). Dengan bertani, mereka telah meninggalkan pekerjaan lama mereka. Yuk kita ikuti keberhasilan panen mereka.

Di Desa Pematang Gadung, kelompok tani Sejahtera Kite dan ibu-ibu yang tergabung dalam komunitas The Power of Mama melakukan panen padi di dua lahan milik Pak Misrai dan Ibu Nuraida pada 26 Januari 2023 lalu. Keduanya adalah warga masyarakat di Desa Pematang Gadung. Di kedua lahan tersebut, kelompok tani ini menanam padi varietas Ampara dan Srikandi yang mereka tanam pada Oktober 2022.

Di lahan Pak Misrai yang seluas satu hektar, 24 warga masyarakat terlibat dalam kegiatan ini, termasuk para anggota kelompok tani Sejahtera Kite. Dari kegiatan panen tersebut, diperoleh padi sebanyak 825 kilogram. Sementara di lahan Bu Nuraida, 26 orang ibu-ibu yang tergabung dalam komunitas The Power of Mama menghasilkan 972 kilogram padi dari lahan seluas satu hektar. Jumlah ini meningkat pesat dibandingkan sebelumnya ketika kami belum memberikan pendampingan dan para petani masih menggunakan pupuk dan pestisida kimia. Di tahun sebelumnya, di lahan yang sama, mereka hanya menghasilkan padi sebanyak 216 kilogram di lahan Pak Misrai dan padi 600 kg di lahan Bu Nuraida.

Panen padi di Desa Pematang Gadung, Kalimantan Barat bisa dikatakan cukup sukses. Program kolaborasi YIARI dengan PT. Mohairson Pawan Khatulistiwa (MPK) ini berhasil meningkatkan produksi gabah kering padi dari lahan pertanian warga sebesar kurang lebih sepertiga dari panen sebelumnya. (Muffidz Ma’sum | Yayasan IAR Indonesia)

Mayoritas anggota kelompok tani Sejahtera Kite di Desa Pematang Gadung ini merupakan mantan pekerja Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) dan keluarganya. Pada tahun 2021 jumlah anggotanya baru tujuh orang dan setahun berselang, jumlah anggotanyanya berkembang pesat menjadi 22 orang.

Di Kuala Tolak, petani dampingan kami yang tergabung dalam kelompok tani Semangat Jaya Bersama juga melakukan panen padi pada 15 Februari 2023. Dalam panen yang melibatkan 13 orang anggota kelompok tani ini, mereka berhasil mendapatkan 563 kilogram padi dari lahan seluas 1.800 m2. Sebagian besar anggota kelompok tani ini dulunya adalah para pembalak liar. Para anggota kelompok tani ini menanam padi varietas Bramo dan Thailand pada bulan Oktober 2022.

Selain padi kami juga melakukan pendampingan kegiatan agroforestri kepada kelompok tani Hijrah Bersama di Desa Tanjung Pura, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang. Kelompok Tani ini terdiri dari 19 orang yang sebelumnya berprofesi sebagai pembalak. Di dalam kegiatan ini kami mendampingi mereka melakukan penanaman petai, jengkol, durian, cabe, terong, dan bawang merah. Kami juga memberikan pelatihan pembuatan pupuk dan pestisida organik beserta penerapannya untuk tanaman agroforestri. Dari berbagai jenis tanaman yang sudah ditanam oleh anggota kelompok tani Hijrah Bersama, bawang merah menjadi tanaman pertama yang dipanen. Pada 10 Maret 2023 kemarin, anggota Hijrah Bersama melakukan panen bawang merah sebanyak 30 kilogram yang akan dimanfaatkan sendiri oleh anggota kelompok.

Cabe, salah satu bahan masakan favorit masyarakat Ketapang turut ditanam warga di sela-sela kesibukannya mengurus padi (Muffidz Ma’sum | Yayasan IAR Indonesia)

Sejak tahun lalu, kami melakukan pendampingan kepada para kelompok tani ini dengan memberikan pelatihan mengenai pembuatan pupuk dan pestisida organik serta penerapannya pada tanaman. Sebelumnya kelompok tani Semangat Jaya Bersama masih menggunakan pupuk kimia dan belum melakukan perawatan tanaman padi secara baik. Hasilnya panen padi bisa meningkat sebanyak 43 persen dibandingkan dengan hasil panen sebelumnya yang masih menggunakan pupuk kimia. Dulunya, mereka hanya mampu menghasilkan padi sebanyak 394 kilogram di lahan yang sama.

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait