Sterilisasi, Sebuah Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Hewan

Halo Sobat #KonservasYIARI! Bahas tentang sterilisasi yuk! First thing first, sterilisasi itu apa sih?

Kalau menurut Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor sih, sterilisasi adalah proses pengangkatan organ reproduksi pada satwa jantan (testis) dan satwa betina (ovarium dan rahim) melalui proses operasi. Sterilisasi akan membuat hewan tersebut tidak subur (infertil). Perlu dipahami juga ya Sobat #KonservasYIARI kalau sterilisasi disini bukan sterilisasi alat dan bahan laboratorium dari organisme yang tidak diinginkan ya hehehe.

Prosedur sterilisasi kucing betina (Rendi Afandi | Yayasan IAR Indonesia)

Oh begitu, aku pernah dengarnya istilah kebiri, sama gak ya?

Betul! Penyebutan sterilisasi untuk hewan jantan secara umum adalah kebiri, nah kalau metode sterilisasi pada hewan jantan ini ada dua, yaitu metode kastrasi (castration), yang juga disebut sebagai orchidektomi, dan vasektomi (vasectomy). Perbedaan keduanya ialah prosedur yang dilakukan.

Wow, cukup rumit ya? How about yang betina?

Ada beberapa sebutan untuk sterilisasi hewan betina, diantaranya ovariectomy, hysterotomy (histerotomi), hysterectomy (histerektomi), dan ovariohysterectomy (ovariohisterektomi),  Perbedaan dari ketiganya ada pada metode atau prosedur operasinya, namun tujuan ketiganya tetap sama, agar hewan tidak hamil atau bunting lagi.

Prosedur sterilisasi kucing betina (Fattreza Ihsan | Yayasan IAR Indonesia)

Tapi, kenapa ya hewan harus disterilisasi?

  1. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, sekaligus sebagai pengendalian populasi, atau mencegah over populasi satwa.
  2. Dapat mengurangi risiko tumor, lalu infeksi rahim dan kanker rahim untuk hewan betina, dan mengurangi gangguan prostat pada hewan jantan.
  3. Mengurangi agresivitas dan risiko menggigit. Karena hal ini pula lah kemungkinan satwa terluka pun berkurang, karena semakin jarang kucing terluka akibat berkelahi dengan kucing lain.
  4. Dapat mengurangi risiko penularan penyakit zoonosis seperti rabies. Kok bisa? Hal ini berkaitan dengan poin nomor 3 nih, dengan berkurangnya agresivitas hewan, dan kemungkinan  menggigit dan menularkan virus rabies melalui saliva hewan tersebut pun berkurang. Semakin jarang hewan terluka, semakin kecil juga kemungkinan manusia terkena penyakit yang dapat menular melalui luka atau kontak.

Dengan hal-hal tersebut, satwa bisa lebih sehat dan sejahtera deh!

Uut, kucing betina yang sedang disterilisasi (Fattreza Ihsan | Yayasan IAR Indonesia)

Lalu, apa semua hewan harus disterilisasi?

Tidak juga ya, Sobat #KonservasYIARI, hewan yang direkomendasikan untuk disteril ialah hewan yang terancam mengalami over populasi serta hewan peliharaan. Tentunya juga memperhatikan syarat dan ketentuan yang diperlukan sebelum sterilisasi ya, seperti sehat dan berusia minimal satu tahun untuk anjing dan kucing. Kalau hewan di pusat rehabilitasi seperti kukang yang akan dilepasliarkan ke alam, tentunya tidak akan disteril ya Sobat, agar ketika dilepasliarkan nanti mereka dapat berkembang biak dengan baik di alam.

Tapi tapi tapi, memang apa sih efek samping dari hewan yang over populasi?

Over populasi dapat mengurangi kesejahteraan hewan tersebut, dan dapat mengganggu sekitar.

Di alam, populasi hewan yang melebihi daya tampung habitat dapat menimbulkan efek yang kurang baik kepada hewan itu sendiri, juga pengunjung dan masyarakat sekitar jika hewan tersebut berada di kawasan wisata atau kawasan lain yang dekat dengan masyarakat. Selain itu, ruang gerak atau bermain anggota populasi yang terbatas dapat menimbulkan kerusuhan dan ketidaknyamanan antar anggota lainnya. Hal tersebut dapat meningkatkan frekuensi ketegangan dan perkelahian antar anggota kelompok sosial atau antar kelompok sosial akan meningkat.

Pada hewan peliharaan, ditakutkan jika semakin banyak hewan, semakin berkurangnya kesejahteraan hewan karena meningkatnya jumlah hewan yang perlu dirawat hingga perawatan dari pemilik hewan bisa jadi gak maksimal.

Jadi, apakah sterilisasi menyejahterakan hewan?

Pastinya dong! Ada baiknya untuk mempertimbangkan sterilisasi untuk hewan peliharaan maupun hewan yang ada di penangkaran. Sterilisasi akan aman dilakukan selama memenuhi syarat atau kriteria yang ada, dan tentunya menyejahterakan satwa-satwa peliharaan tersebut karena mereka akan terbebas dari over populasi dan penyakit mematikan, juga membuat mereka tetap dalam keadaan sehat, baik fisik maupun mentalnya.

Kalau hewan peliharaanmu gimana nih, sudah disteril belum? Kalau belum, segera ke klinik hewan untuk sterilisasi hewan peliharaanmu ya! Karena sterilisasi itu menyejahterakan hewan! šŸ˜€

Yuk, dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Referensi:

https://www.academia.edu/8970202/KASTRASI_DAN_VASEKTOMI_PADA_KUCING

https://diskanak.bogorkab.go.id/tentang-sterilisasi-kucing/

https://doku.pub/documents/teknik-operasi-hysterotomy-hysterectomy-dan-ovariohysterectomy-nl3vy3rpryq1.

Khalika. 2018. https://tirto.id/mengebiri-binatang-bukan-berarti-manusia-tak-sayang-cE7N.

Nabilah, H., Sjahfirdi, L., & Prameswari, W. 2018. Pengaruh Kondisi Vasektomi pada Perilaku Reproduksi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia, Bogor. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi, 4(3), 125-132.

Wandia, Suatha, Soma, Widyastuti, Rompis, Arjentinia. Vasektomi pada Monyet Ekor Panjang (Macaca  Fascicularis) di Lokasi Wisata Sangeh. 2012. Buletin Udayana Mengabdi.

Zodiak. Kastrasi dan Vasektomi pada kucing. https://www.academia.edu/8970202/KASTRASI_DAN_VASEKTOMI_PADA_KUCING

Fathia Rosatika

Share:

Share on whatsapp
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Event

Kabar Kukang

Kabar Orangutan

Tentang Kami

Yayasan IAR Indonesia merupakan lembaga non-profit yang bergerak di bidang pelestarian primata di Indonesia dengan berbasis pada upaya penyelamatan, pemulihan, pelepasliaran dan pemantauan pascalepasliar. IAR Indonesia juga berkomitmen memberikan perlindungan primata dan habitatnya dengan pendekatan holistik melalui kerja sama multipihak untuk mewujudkan ekosistem harmonis antara lingkungan, satwa dan manusia.

Ikuti kami

Dapatkan yang terbaru dari kami

Tanpa spam dan hal yang mengganggu lainnya

Lainnya

Kabar Lainnya

Dapatkan kabar terbaru kami

Penyelamatan

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit

Pemulihan

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit

Pelepasliaran

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit