Si Pemalu Bella Dipindahkan ke Hutan Gunung Salak

12 Jun 2015
Risanti

Si Pemalu Bella Dipindahkan ke Hutan Gunung Salak

oleh | Jun 12, 2015

CIAPUS – Sebuah box transportasi berwarna silver diangkut ke atas mobil pick-up hitam bertuliskan Animal Rescue. Box itu dijaga oleh kedua petugas yang menggunakan kemeja lapangan berwarna hijau lengkap dengan sepatu boothnya. Mereka secara hati-hati menaikkan box ke atas bagasi mobil terbuka tersebut. Tak berapa lama, setelah matahari terbenam, mobil pick-up itu meluncur ke dalam hutan di kaki Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.

5Monitoring team moved the box

Jumat malam, 29 Mei 2015 lalu, tim monitoring Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) bergerak untuk translokasi (memindahkan) kukang jawa hasil rehabilitasi YIARI ke kandang habituasi di Blok Kalimati kawasan Taman Nasional Gunung Halimun – Salak, Jawa Barat. Kukang betina bernama Bella itu akhirnya bisa pulang ke rumahnya di alam liar setelah menjalani karantina dan rehabilitasi di YIARI Ciapus, Bogor, Jawa Barat.

Bella adalah kukang serahan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bogor yang dititiprawatkan kepada YIARI. Pada 11 Februari 2015 lalu, Bella dijemput dan masuk klinik YIARI. Kondisi Bella saat itu cukup baik. Menurut tim medis yang menangani Bella, perilaku Bella saat masuk klinik masih cukup liar, giginya utuh dan kondisinya sehat. Setelah 3,5 bulan menjalani rehabilitasi Bella akhirnya dipindahkan ke kandang habituasi.

“Sebelum benar-benar dilepasliar ke hutan, Bella dipindahkan ke kandang habituasi terlebih dahulu supaya bisa beradaptasi dengan lingkungannya,” kata Itang, anggota tim Survey Release Monitoring (SRM). Menurut Itang, di kandang habituasi yang terletak di tengah hutan dan terdapat banyak pepohonan untuk pakan alami itu, Bella akan belajar mencari makan sendiri. “Bella dibiarkan beradaptasi dengan habitat barunya, setelah kondisinya cukup liar barulah Bella dilepasliar ke hutan,” kata dia.

Tim Survey Release Monitoring YIARI mengangkut box transportasi berisi Bella menuju kandang habituasi di kawasan Taman Nasional Gunung halimun-Salak

Tim Survey Release Monitoring YIARI mengangkut box transportasi berisi Bella menuju kandang habituasi di kawasan Taman Nasional Gunung halimun-Salak

Sesampainya di kaki Gunung Salak, box transportasi yang berisi Bella itu kemudian diangkut oleh tim monitoring. Mereka menyusuri jalan setapak yang menanjak menuju lokasi kandang habituasi di ketinggian sekitar 750 mdpl. Berbekal cahaya lampu senter yang menempel di kepala, tim monitoring mendaki jalan tanah yang licin dan rimbun dengan pepohonan. Setibanya di kandang habituasi, Bella diistirahatkan sebentar sementara tim mengecek kondisi kandang habituasi. Bentuknya kandangnya melingkar mengelilingi lahan luas yang rimbun dengan berbagai macam pepohonan.

Box translokasi yang berisi Bella itu kemudian di simpan di kawasan kandang habituasi.  Pintu box dibuka dan perlahan-lahan Bella keluar. Malu-malu, Bella berjalan dan memperhatikan lingkungan barunya itu. Pelan-pelan Bella naik ke pohon tepus yang lokasinya hanya dua meter dari box transportasi. Kemudian Bella beralih ke pohon kaliandra dan memanjat dengan lambat ke pohon liana. “Bella kelihatannya masih bingung, dia masih beradaptasi,” ujar Kempleng, sapaan akrab Itang.

Bella keluar dari box transportasi di kandang habituasi blok kalimati Taman Nasional Gunung Halimun-Salak

Bella keluar dari box transportasi di kandang habituasi blok kalimati Taman Nasional Gunung Halimun-Salak

Setelah lama di pohon liana, Bella naik pohon ganitri kemudian kembali ke pohon kaliandra dan mulai memakan nektarnya. Agak lama di pohon kaliandra Bella beralih memanjat pohon palem yang tumbuh di kawasan kandang habituasinya. Selanjutnya, selama beberapa minggu ke depan, Bella dibiarkan beradaptasi dengan lingkungan barunya barulah kemudian dilepasliarkan ke hutan di kawasan Gunung Salak.

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait