Orangutan merupakan primata endemik tanah air yang sampai saat ini masih terus aja ada berita-berita soal mereka masuk ke lahan manusia dan mengakibatkan konflik. Tentunya kita nggak pengen kejadian kayak gini terus terjadi kan, karena ini bisa jadi ancaman bagi kelestarian spesies ini. Namun, masih banyak yang nggak sadar tentang mengapa orangutan harus dilestarikan dan apa pentingnya kehadiran mereka buat alam dan juga tentunya buat kita.
Tujuan menjaga kelestarian orangutan tidak hanya semata-mata agar orangutan tetap eksis saja di muka bumi. Nyatanya, eksistensi orangutan ini juga memiliki implikasi positif bagi ekosistem dan hajat hidup manusia. Kalau kata Bang Haji Rhoma Irama, “Kalau sudah tiada, baru terasa~”. Nah amit-amit kita nggak mau sampai kayak gitu kan.
So, kenapa orangutan penting? Orangutan merupakan spesies dasar bagi konservasi dan disebut sebagai umbrella species, yaitu spesies yang memiliki daerah jelajah luas dan memiliki peran dalam mendukung keberlangsungan hidup dari spesies-spesies lain dalam wilayah jelajahnya. Percaya nggak percaya, hilangnya orangutan dapat menyebabkan hilangnya spesies-spesies flora dan fauna lain di hutan. Yup, mereka se-penting itu! Jadi ini sejumlah alasan kenapa mereka penting.
Fungsi Orangutan bagi Hutan
Orangutan merupakan satwa arboreal yang memiliki jenis pakan berupa daun, buah, dan bagian tumbuhan lainnya. Saat orangutan melakukan aktivitas makan, buah, dan biji yang dibuang ke lantai hutan secara tidak sengaja, sisa-sisa makannya itu nantinya dapat tumbuh menjadi individu pohon baru.
Dalam hal ini, orangutan dapat dikatakan memiliki “tugas” sebagai penyebar biji di hutan. Jika populasi orangutan menurun, maka penyebaran spesies pohon akan ikut menurun, frekuensi penyebarannya kian berkurang, atau bahkan penyebarannya akan berhenti. Menurut Ancrenaz et al. (2006), orangutan juga memainkan peran aktif dalam perkecambahan biji untuk beberapa spesies.
Manfaat Orangutan untuk Ekosistem
Nah, manfaat-manfaat ini akan muncul dari bertumbuhnya pohon-pohon itu tadi! Kayaknya semua sudah tahu kalau pohon punya sejuta manfaat. Sebagai penghasil oksigen, pengatur tata air, sumber pakan, tempat berlindung bagi satwa lain, mencegah longsor, dan masih banyak lagi.
Selain itu, bila populasi orangutan menurun, maka dapat berakibat pada pengurangan cadangan karbon di hutan.
Menurut Queenborough et al. (2009), hal ini dikarenakan jenis pohon besar yang “ditanam” oleh orangutan kebanyakan adalah pohon-pohon yang berkayu padat dan mampu menyimpan lebih banyak karbon. Contoh pohon yang dibantu persebarannya oleh orangutan seperti pohon-pohon dari genus meranti (Shorea), keruing (Dipterocarpus), dan masih banyak lagi.
Orangutan sebagai Spesies Kunci Kelestarian Ekosistem Hutan
Kondisi populasi dan eksistensi orangutan di hutan memiliki dampak yang dapat merembet pada banyak hal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa orangutan merupakan kunci dari regenerasi hutan yang menjadi sumber kehidupan bagi makhluk di bumi. Hal inilah yang membuat orangutan disebut sebagai umbrella species atau “spesies payung” yang disebutkan tadi. orangutan memegang peranan penting dalam menjaga keragaman dan keberlangsungan dari biodiversitas yang ada terutama ekosistem hutan gambut tempat mereka tinggal..
Seandainya orangutan ngerti bahasa manusia, kita harus banyak-banyak ngucapin terima kasih nih sama orangutan-orangutan di luar sana, mereka sudah menjadi pahlawan tanpa tanda jasa buat kita semua!
Hahaha, tapi kita masih bisa berterimakasih dengan cara lain kok. Dengan tidak merusak habitatnya dan merusak populasinya juga dapat menjadi bentuk rasa terimakasih dan penghargaan kita sama orangutan!
Alfatheya Diva
Referensi:
Ancrenaz, M., Lackman-Ancrenaz, I., and Elahan, H. 2006. Seed spitting and seed swallowing by wild orangutans (Pongo pygmaeus morio) in Sabah, Malaysia. J Trop Biol Cons 2: 65-70
Queenborough, S.A., Mazer, S.J., Vamosi, S.M., Garwood, N.C., Valencia, R. and Freckleton, R.P. 2009. Seed mass, abundance and breeding system among tropical forest species: Do dioecious species exhibit compensatory reproduction or abundances? J Ecol 97: 555‐566.