Sekarang Kita Cerita Tentang Hari Itu

5 Jul 2021
Reza Septian

Sekarang Kita Cerita Tentang Hari Itu

oleh | Jul 5, 2021

Sekarang? Bukannya nanti?

Kalau nanti, itu judul film bro and sis. Sekarang, ada yang mau kita ceritain nih, tentang hari itu.

Wuih kayaknya ada sesuatu banget nih di hari itu

Yoi, sesuatu itu tentang si Lolyn.

Ih namanya cute banget

Yang cute nggak namanya kok. Nah, mupeng kan? Sini ngedeket, biar ceritanya lebih syahdu.

Jadi nih ya… Lolyn itu nama kukang jawa – tuh lihat dulu fotonya. Cute kan? Lolyn ini baru aja graduation nih. Dia udah dinyatakan lulus dari tempat rehabilitasi satwa punyanya IAR Indonesia. Nah sama dokter-dokter hewan di sana, Lolyn ini dirasa bakal siap nih kalau diantar pulang kembali ke hutan. So, jadilah Lolyn ini diantar oleh Balai Besar KSDA Jawa Barat, Balai Taman Nasional GHS, sama kakak-kakak dari IAR Indonesia ke kawasan  Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Desember 2020 lalu.

 

 

Nah abis diantar pulang itu, dia nggak langsung ditinggal gitu aja. Lolyn ama beberapa temennya dipasangin alat khusus di lehernya, Namanya GPS-collar. Eits tenang aja, ini nggak bikin dia sakit kok. Alat ini buat memantau dia, siapa tahu dia nggak betah di hutan atau nggak bisa hidup mandiri. Nah kalau 3-6 bulan itu ternyata dia baik-baik aja, bisa main, bobok ciang, bobok malam, cari makan (nggak pake ojol ya), dia bisa tuh lulus. Kalau kita-kita tuh graduation pake toga, kalau kukang beda lagi sob graduationnya. Tanda dia lulus, perangkat GPS-collar-nya dilepas tuh sama kakak-kakak yang memantau dia.

Terus kenapa lulus? Emang dia isi kuis di hutan?

Wait a minute.. *glek seruput kopi*

Pernyataan lulus itu sebenarnya ungkapan kebahagiaan karena doi udah mampu beradaptasi dan perkembangan perilakunya sangat bagus. Mastiin ini penting banget, karena status kukang tuh masih Critically Endangered (CR) a.k.a terancam punah. Label CR ini udah terbilang gawat karena hanya satu tahap lagi menuju kepunahan di alam 🙁

I see…mesti dijagain bener tuh si Lolyn

Yoi, jadi sebelum dinyatakan lulus, kakak-kakak yang mantau dia setiap malam menyusuri hutan, mendaki gunung, lewati lembah *(auto terngiang lagu Ninja Hatori), untuk mencari keberadaan Lolyn dan mencatat perkembangan perilaku dia selama di alam bebas. Nggak tanggung-tanggung lho, pemantauan dilakukan dari matahari terbenam sampai fajar menyingsing.

Nah dari hasil pengamatan kakak-kakak selama hampir enam bulan itu, Lolyn telah memenuhi indikator kemampuan untuk bertahan hidup di alam. Kata mereka, hal itu ditunjukkan dengan perkembangan perilakunya yang sangat bagus. Yeaay! Terus pasca-pelepasliarannya itu, dia terlihat aktif dan sekarang dia bisa benar-benar hidup tanpa pantauan. Gak cuma itu, pelepasan GPS-collar ini juga jadi tanda berakhirnya proses pengamatan terhadap Lolyn yang telah dilepasliarkan.

 

 

Congrat ya Lolyn! Jadi ini ya yang mau diceritain itu? So happy for you Lolyn!

Iya nanti disampaikan ke Lolyn. Jadi sesuatu yang mau diceritain tentang hari itu tuh tentang graduationnya Lolyn, sob. Karena untuk sampai ke tahap ini nggak gampang lho. Lagi-lagi, semua itu memerlukan tenaga, waktu, dan proses yang relatif panjang. Bayangin aja, selama sekitar setengah lusin purnama setelah dilepasliarkan, tim pemantau di lapangan terus mengamati perilaku Lolyn setiap malamnya. Si kukang lagi ngapain, jalannya ke mana aja, makan apa aja, sampai dia tidur di pohon mana, itu semua dicatat.

Terus nih, untuk bisa menemukan Lolyn, tim pemantau membawa perangkat yang bisa menerima sinyal dari GPS-collar yang terpasang di leher Lolyn. Biasanya nih, hasil catatan yang didapat kakak-kakak pemantau itu, menunjukkan perkembangan perilaku dan daya jelajah primata noktrunal itu sudah memiliki daerah jelajah yang stabil dan pintar memanfaatkan pakan alami. Terus juga, biasanya ada tuh catatan dia udah berkenalan dengan sesama kukang alias kukang liar.

Uhuy! Asoy! Terus-terus apa lagi ceritanya?

Udah dulu sob, mau lanjut ngejar kakak-kakak pemantau itu. Next time, kita cerita-cerita lagi tentang hari-hari yang sesuatu banget yak.

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait