Penguatan Peran Perempuan Dalam Upaya Perlindungan Habitat

13 Apr 2020
Heribertus Suciadi

Penguatan Peran Perempuan Dalam Upaya Perlindungan Habitat

oleh | Apr 13, 2020

Serombongan anak perempuan berseragam sekolah nampak riang mengayuh sepedanya di pagi yang berkabut itu. Hawa dingin tidak menyurutkan semangat mereka untuk pergi ke sekolah di Kota Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Mereka adalah siswi SMP dan SMA yang mendapatkan beasiswa dari IAR Indonesia untuk melanjutkan Pendidikan lanjut di kota yang cukup jauh dari tempat asal mereka.

Mereka berasal dari Desa Mawang Mentatai dan Nusa Poring yang terletak di tepi Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya. Desa asal mereka yang terletak di ujung kecamatan Menukung ini hanya mempunyai dua sekolah dasar dan dua sekolah menengah pertama. Waktu tempuh dari desa mereka ke Nanga Pinoh mencapai 5-6 jam dengan mobil berpenggerak empat roda. Jalan tanah yang hancur lebur terutama saat hujan tidak akan bisa dilalui dengan mobil biasa.

Beasiswa yang diberikan IAR Indonesia sejak bulan Juli 2019 ini melibatkan 18 anak yang terdiri dari 4 perempuan dan 14 laki-laki yang memenuhi syarat untuk mengejar pendidikan yang lebih tinggi di Nanga Pinoh. Program yang direncanakan berjalan selama 3 tahun ini  juga akan memberikan kebutuhan sehari-hari dan perawatan kesehatan sampai anak-anak ini dapat menyelesaikan sekolahnya serta dapat menjadi panutan bagi anak-anak dusun lainya.

Selain mendapatkan fasilitas berupa pembiayaan uang sekolah, uang gedung, uang pendaftaran, uang seragam dan uang buku selama tiga tahun, para peserta program beasiswa ini juga akan mendapatkan biaya untuk makan dan tempat tinggal di Nanga Pinoh serta uang transportasi.

Melibatkan kaum perempuan sejak dini dalam kegiatan penyelamatan satwa dan pelestarian habitatnya, menjadi salah satu cara dan tujuan IAR Indonesia untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat secara bertahap, sekaligus mengedukasi masyarakat akan manfaat menjaga kelestarian hutan dan lingkungan.

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dengan mengadakan program beasiswa ini, yang pertama adalah untuk mengirim siswa yang ingin dan layak ke sekolah menengah atas untuk memberi mereka pendidikan yang lebih tinggi, sehingga mereka dapat memperluas pengetahuan dan keterampilan mereka sehingga di kemudian hari mereka dapat mendapatkan pekerjaan yang leih layak daripada  memburu hewan liar untuk diperdagangkan atau mengambil kayu dari dalam hutan secara illegal untuk dijual seperti yang masih dilakukan orangtua dan kebanyakan warga desa tersebut.

Tujuan lainnya adalah untuk mengubah pola pikir masyarakat desa di sekitar taman nasional dari dari perilaku deforestasi menjadi penjaga hutan dengan menghentikan pembalakan liar di daerah tersebut dan mengajarkan penduduk desa tentang keunikan hutan mereka dan bahwa menyelamatkan hutan adalah solusi jangka panjang yang lebih berkelanjutan daripada menghancurkannya.

Melalui program beasiswa ini, IAR Indonesia juga menyediakan pengembangan kapasitas yang berkaitan dengan mata pencaharian yang berkelanjutan dari hutan, konservasi hutan, dan kesejahteraan hewan kepada penerima beasiswa serta masyarakat desa. Pengembangan kapasitas ini bertujuan untuk mengembangkan generasi muda yang peduli dan memahami pentingnya hutan adat dan orangutan yang ada di sekitar mereka. Dengan demikian, diharapkan ketertarikan terhadap dunia konservasi terus tumbuh seiring dengan keinginan untuk menjadi agen perubahan di komunitas mereka.

“Kegiatan yang dilakukan IAR Indonesia tidak hanya fokus pada penyelamatan orangutan dan satwa liar tetapi juga bertujuan untuk membantu manusia,” ujar direktur Program IAR Indonesia, Karmele L. Sanchez.  “Program beasiswa ini sangat penting terutama bagi kaum perempuan yang selama ini banyak memiliki hambatan dalam mengakses Pendidikan yang lebih tinggi. Kami percaya keterlibatan kaum perempuan muda begitu penting, karena merekalah yang akan memegang peranan dalam mengatur keuangan keluarga, baik untuk keperluan sehari-hari maupun ketika mereka memerlukan biaya tambahan bagi keperluan kesehatan dan pendidikan. Selain itu, sangat penting memberdayakan kaum muda perempuan melalui pendidikan, karena merekalah sosok utama dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan, kesehatan, dan ekonomi keluarga bagi anak-anak mereka nantinya,” jelasnya lagi.

Selama ini biaya pendidikan menjadi salah satu alasan bagi keluarga-keluarga di desa tersebut untuk merambah hutan. Dengan bantuan pendidikan ini, orangtua tidak perlu lagi merambah hutan untuk membiayai anak mereka untuk bersekolah. Selain itu anak-anak tersebut juga memiliki kesempatan untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Dengan upaya-upaya ini, kita berharap masyarakat semakin terbantu dalam meraih kehidupan yang layak, sehingga di tangan merekalah, masa depan hutan dan alam yang indah di TNBBBR terus terjaga.

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait