PLN Diharapkan Jadi Leading Sector untuk Pencegahan Kasus Kukang Tersengat Listrik di Lampung

8 Sep 2022
Fattreza Ihsan

PLN Diharapkan Jadi Leading Sector untuk Pencegahan Kasus Kukang Tersengat Listrik di Lampung

oleh | Sep 8, 2022

Kukang Sumatra merupakan salah satu primata dilindungi dan langka di Indonesia. Penyebaran kukang dengan nama latin Nycticebus coucang ini berada di wilayah Sumatra dan Jawa Barat, salah satunya Lampung. Sayangnya kini status konservasi kukang sumatera telah naik dari rentan menjadi terancam pada 2020 oleh Redlist IUCN. Hal ini dikarenakan oleh berbagai macam ancaman, salah satunya sengatan jaringan listrik.

Fenomena pemadaman listrik karena satwa liar, khususnya kukang, ternyata cukup sering terjadi di Lampung. Kukang yang sering melintas di jaringan listrik untuk berpindah tempat, dapat menyebabkan arus pendek yang berujung pada pemadaman listrik. Menurut data yang dihimpun oleh PLN Lampung, sejak tahun 2020 hingga Mei 2022, sebanyak 6.328 kasus gangguan pada jaringan listrik disebabkan oleh satwa liar yang tersengat di jaringan listrik. Dari ribuan kasus tersebut, kukang sumatera menjadi salah satu penyebab utama gangguan jaringan listrik di Lampung. Hampir sebagian besar kukang ditemukan mati akibat korsleting listrik.

Ancaman ini tentu berpotensi mengganggu infrastruktur jaringan listrik di wilayah Lampung, serta berpotensi menurunkan populasi kukang sumatera di habitatnya. Oleh sebab itu, Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, SKW III Lampung BKSDA Bengkulu, dan Yayasan IAR Indonesia menginisiasi Diskusi Publik: “Jaringan Listrik Negara dan Upaya Konservasi Kukang Sumatera” untuk berupaya menyelesaikan permasalahan ini yang diselenggarakan di Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Kamis, 1 September 2022. Kegiatan ini turut mengundang PLN UID Lampung, media Konsentris.id, UNILA, jurnalis dari berbagai media cetak dan daring, organisasi non-profit, serta akademisi dari berbagai universitas dan institut.

Hary Putra Dwitama, Manajer Bagian Jaringan dan Konstruksi PLN UP3 Metro, menjelaskan permasalahan yang dialami instansinya terkait pemadaman listrik oleh kukang sumatera (Fattreza Ihsan | IAR Indonesia)

Pada kegiatan diskusi publik ini, para peserta diskusi membahas mengenai latar belakang dan penyebab, sejarah, dampak, serta bagaimana penyelesaian fenomena pemadaman jaringan listrik oleh kukang sumatera. Diskusi dipantik oleh Agus Setiawan, Dosen Manajemen Kehutanan UNILA yang menjabarkan apa itu kukang dan klasifikasinya, serta menjelaskan deskripsi biologi dan fungsi ekosistem dari kukang kepada para peserta. Agus Setiawan juga menjabarkan di mana saja permasalahan jaringan listrik kukang terjadi di daerah Sumatera, yaitu tersebar dari Batam, Sumatera Barat, dan Lampung.

Hifzon Zawahiri, Kepala SKW III Lampung BKSDA Bengkulu mengonfirmasi data banyaknya permasalahan jaringan listrik oleh kukang sumatera di Lampung. Ia menyatakan bahwa sejak tahun 2019 hingga tahun 2022, terdapat pelaporan penyerahan sebanyak 116 individu kukang yang tersengat listrik dari PLN. Irhamuddin, Fungsional PEH BKSDA Bengkulu menyatakan bahwa banyak tiang listrik yang melintas melalui kawasan hutan produksi yang merupakan habitat kukang. Sebanyak 70% konflik kukang terjadi pada tiang listrik yang ada di kawasan hutan lampung.

Manajer Bagian Jaringan dan Konstruksi PLN UP3 Metro, Hary Putra Dwitama, menjelaskan sebanyak 75,65 persen dari total kasus gangguan jaringan listrik oleh satwa liar selama 2021 sampai 2022 disebabkan oleh kukang. “Selama 2021 sampai 2022 itu kita menemukan untuk kasus kukang saja ada 1.200 kasus. Itu sekitar 75 persen dari semua kasus gangguan listrik karena satwa liar. Selebihnya karena tupai, ular, burung, monyet, kalelawar, dan lain-lain,” katanya dalam diskusi publik ini. Ia memperkirakan bahwa pemadaman listrik akibat satwa kukang sebagian besar terjadi pada malam hingga dini hari, atau sekitar pukul 18.00-06.00 WIB.

Selain instansi pemerintahan dan PLN yang hadir dalam diskusi publik ini, berbagai elemen masyarakat seperti jurnalis dan akademisi turut hadir untuk memberikan saran terkait fenomena pemadaman jaringan listrik negara oleh kukang (Fattreza Ihsan | Yayasan IAR Indonesia)

Untuk menyelesaikan permasalahan ini, ia menyatakan PLN UID Lampung telah melakukan pencegahan kukang supaya tidak naik ke jaringan listik sejak tahun 2017, terutama Saluran Utama Tegangan Menengah (SUTM) yang merupakan lokasi utama terjadinya gangguan listrik oleh kukang. Ia menyatakan PLN UID Lampung telah memasang caping untuk menghalangi kukang naik ke atas tiang serta rotari dan kejut binatang (kentang) untuk mencegah kukang merayap ke arah trafo. Sayangnya, menurut data dari PLN, instrumen tersebut hanya efektif selama satu tahun sejak dipasang dan mengalami penurunan efektivitas untuk mencegah kukang merayap menuju jaringan listrik negara.

Hendry Sihaloho, jurnalis dari Konsentris.id, menyatakan hasil liputannya yang berjudul “Fenomena Kematian Kukang Sumatera di Jaringan Listirk Negara di Lampung” yang dimuat dalam Konsentris.id, dalam diskusi ini. Menurutnya kukang perlu dilindungi karena memegang peranan penting dalam ekosistem hutan Lampung dan memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitarnya. Perlu adanya upaya yang sinergis antara berbagai pihak untuk menyelesaikan permasalahan ini. Dalam diskusi ini akhirnya para peserta menyepakati beberapa hal untuk menyelesaikan fenomena ini, di antaranya yaitu pemutakhiran data kukang yang tersengat listrik, pembentukan konsorsium atau platform bersama untuk mendiskusikan permasalahan ini, serta menetapkan PLN sebagai leading sector untuk upaya-upaya penyelesaian fenomena pemadaman listrik oleh kukang. Selain itu, disepakati pula rencana tindak lanjut yang akan dilakukan, yaitu memperkuat komunikasi serta pembentukan tim untuk memitigasi konflik kukang terkait dengan pembangunan jaringan listrik.

Yuk, dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait