Penyelamatan Orangutan Kumbang dari Jerat Pemburu

25 Feb 2022
Heribertus Suciadi

Penyelamatan Orangutan Kumbang dari Jerat Pemburu

oleh | Feb 25, 2022

Wildlife Rescue Unit (WRU) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Ketapang Resort Sukadana bersama IAR Indonesia (YIARI), Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kayong Utara, serta Lembaga Pengelola Hutan Desa Pulau Kumbang menyelamatkan satu individu orangutan yang terluka di Dusun Pebahan Raya, Desa Pulau Kumbang, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Kamis, 17 Februari 2022.

Orangutan jantan dewasa yang diperkirakan berusia sekitar 15 tahun ini ditemukan dalam kondisi mengalami luka di pergelangan tangan kirinya akibat terkena jerat pemburu. Meskipun berhasil lolos, jerat tali sepanjang empat meter masih terikat erat dan menyebabkan luka yang cukup parah.

Kumbang dievakuasi untuk upaya pelepasan jerat oleh tim WRU BKSDA Kalbar dan IAR Indonesia (Rudiansyah | IAR Indonesia)

Dalam kondisi terluka cukup parah, orangutan ini masih bisa membahayakan tim penyelamat sehingga tim menggunakan senapan bius untuk melumpuhkannya. Dari hasil pemeriksaan di lapangan oleh tim medis IAR Indonesia, diketahui lukanya sudah cukup parah dengan tali yang sudah masuk ke dalam daging dan mengenai tulang.

Melihat kondisinya, tim memutuskan membawa Kumbang ke klinik satwa liar di Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi IAR Indonesia di Desa Sungai Awan Kiri, Ketapang yang berjarak 6 jam perjalanan dari Desa Pulau Kumbang untuk melakukan observasi dan memberikan perawatan lebih lanjut.

Keberadaan Kumbang pertama kali diketahui oleh warga Desa Pulau Kumbang yang sedang ke ladang pada tanggal 15 Februari 2022 Mendapati ada orangutan di ladang dengan tali jerat terikat di tangannya, warga melapor ke BKSDA Kalbar. Menindaklanjuti laporan warga, tim yang terdiri dari WRU BKSDA Kalbar dan Orangutan Protection Unit (OPU) IAR Indonesia (YIARI) melakukan verifikasi dan hasilnya, tim memutuskan untuk segara melakukan penyelamatan untuk mengobati luka Kumbang dan mencegah potensi konflik manusia-orangutan meningkat.

Kumbang diperiksa kondisi vitalnya oleh para dokter hewan (Rudiansyah | IAR Indonesia)

Pernyataan Kepala Program IAR Indonesia (YIARI), Argitoe Ranting, ”Kami berterimakasih kepada warga yang mempunyai inisiatif untuk melaporkan perjumpaan orangutan ini kepada pihak terkait sehingga orangutan ini dapat segera diselamatkan. Saat ini kami tengah melakukan pemeriksaan dan perawatan intensif di tempat kami untuk bisa memulihkan kondisi Kumbang seperti sedia kala. Kami berharap ke depannya, kita sama-sama bisa melakukan edukasi kepada masyarakat supaya tidak memasang jerat pemburu yang akan bisa melukai satwa liar, dan bahwa ada opsi-opsi tindakan lainnya untuk menangani kasus-kasus masuknya satwa liar di kawasan mereka, dengan cara yang lebih aman.”

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait