Penyelamatan Orangutan di Desa Lubuk Batu

26 Agu 2016
Heribertus Suciadi

Penyelamatan Orangutan di Desa Lubuk Batu

oleh | Agu 26, 2016

International Animal Rescue Indonesia bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Seksi Konservasi Wilayah I (BKSDA SKW I) Ketapang kembali melakukan kegiatan penyelamatan orangutan di Desa Lubuk Batu, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Ketapang (22/7).

Penyelamatan orangutan dilakukan terhadap satu orangutan betina berumur sekitar 5 tahun yang bernama Utat. Penyelamatan orangutan ini berawal dari laporan dari warga bahwa ada penduduk desa yang memelihara orangutan. Menanggapi laporan tersebut tim YIARI segera mengirimkan tim Human Orangutan Conflict Response Team (HOCRT) untuk melakukan verifikasi. Ketika diverifikasi tim memang menemukan adanya warga yang memelihara orangutan.

_MG_8138Menurut pengakuan pemiliknya Utat sudah dipelihara selama lebih dari 4 tahun. Dia mengaku mendapatkan Utat di hutan yang rusak akibat pembukaan lahan oleh perusahaat sawit. “Saya menemukan orangutan ini ketika dia masih bayi. Dia saya temukan sedang menangis sendirian di tengah lahan yang baru saja dibuka,” ujarnya. Dia mengaku membawa orangutan tersebut karena kasihan dan selama ini dia tidak tahu bahwa orangutan merupakan satwa yang dilindungi.

Selama dipelihara, orangutan ini dibiarkan bebas berkeliaran. “Kalau siang dia keluar kandang dan bermain di pepohonan di depan rumah, kalau sudah sore atau hujan, dia akan pulang sediri ke kandang,” ujarnya sambil menunjukkan kandang berukuran sekitar 1x1x2 meter yang berada di bawah rumah. Selama dipelihara orangutan ini diberi makan nasi dan lauk pauk sama seperti yang dimakan oleh pemiliknya. Orangutan ini juga terbiasa bermain dengn anjing dan anak-anak yang berada di kampung tersebut._MG_8068

Karena mengkonsumsi makanan yang bukan merupakan pakan alaminya di alam, Utat mengalami malnutrisi. “Karena makanan yang tidak tepat, bulunya rontok di beberapa tempat. Selain itu di juga mengalami malnutrisi yang cukup parah,” ujar drh. Ayu Budi Handayani, Manager Animal Care IAR Indonesia.

Sekarang Utat sudah berada di Pusat Penyelamatan dan Konservasi Orangutan IAR di Ketapang, Kalimantan Barat. Nantinya Utat akan menjalani pemeriksaan medis dan masa karantina sebelum bisa bergabung dengan orangutan lainnya di sekolah hutan._MG_8173

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait