BKSDA Kalimantan Barat dan Yayasan IAR Indonesia merayakan Pekan Peduli Orangutan 2021: “Upaya Mewujudkan Ekosistem Berkelanjutan Melalui Kegiatan Budaya”

22 Nov 2021
Admin YIARI

BKSDA Kalimantan Barat dan Yayasan IAR Indonesia merayakan Pekan Peduli Orangutan 2021: “Upaya Mewujudkan Ekosistem Berkelanjutan Melalui Kegiatan Budaya”

oleh | Nov 22, 2021

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat bersama Yayasan IAR Indonesia mengadakan acara teater dan kegiatan budaya yang menjadi fokus perayaan Pekan Peduli Orangutan (PPO) 2021. Selama dua hari, yaitu 12-13 November 2021, BKSDA Kalbar bersama IAR Indonesia mengadakan lomba teater, pameran, lomba foto aksi pelestarian orangutan dan habitatnya melalui twibbon, hingga pertunjukan tari. Tema PPO yang telah menjadi kegiatan peringatan orangutan secara international tahun ini adalah “Menghargai Alam untuk Menyelamatan Orangutan, Keanekagaraman Hayati dan Kita Bersama”. Untuk itulah, penyadartahuan kepada masyarakat bahwa manusia tidak bisa hidup sendirian dan harus berdampingan dengan makhluk lain, memerlukan pendekatan yang melibatkan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan yang menarik, terutama bagi generasi muda supaya pesan-pesan tentang satwa dan lingkungan hidup ini tersampaikan secara efektif.

Selama dua hari, PPO 2021 ini diadakan di Pusat Pembelajaran Sir Michael Uren yang dihadiri oleh mitra pemerintah dan swasta. Dari jajaran pemerintah, hadir Dinas Pendidikan Ketapang, Dinas PerkimLH, Balai Taman Nasional Gunung Palung, Polres Ketapang, Bhayangkari Polres Ketapang, Kejaksaan Negeri Ketapang, Adhyaksa Dharma Karini Kejaksaan Negeri Ketapang, Kodim 1203 Ketapang, Koramil 1203-12/MHU, Persit KCK Cabang XLVII Kodim 1203 Ketapang, Persit Koramil Kota, Lanal Ketapang, Kecamatan Muara Pawan, dan Politap Ketapang.Dari jajaran mitra swasta hadir perwakilan Yayasan WeBe, Yayasan Palung, Pongo Ranger Community. Dukungan kegiatan ini datang dari sejumlah mitra swasta, yaitu PT. MPK, PT. KAL, CUPS, CUPL, Bank Kalbar, PT. Gemilang Berlian Indah, PT. TMS, dan Syandi Band.

Salah Satu Penampilan dalam Perayaan Pekan Peduli Orangutan 2021 adalah Tarian Adat (Foto: Luis Bertrand)

Mengingat sasaran kegiatan ini ditujukan bagi generasi muda yang tinggal di wilayah Ketapang, Kalimantan Barat, maka acara PPO ini memberikan ruang ekspresi bagi remaja-remaja di wilayah tersebut. Tampil tarian dari kelompok Politap Ketapang dan kelompok Zwageri Generation. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan teater dari UKM Seni Politap berjudul “Suaka Rimba”, penampilan sape, penampilan teater “Cupak dan Gantang”, Pencak Silat dari Sanggar Mustika Tanah Kayong, serta pengumuman lomba.

Pembukaan acara dimulai dengan sambutan dari Balai KSDA Kalimantan Barat dengan judul “Manusia dan Satwa Hidup Berdampingan Dengan ekosistem yang berkelanjutan”. Dalam sambutannya, Kepala Balai KSDA Kalbar, Sadtata Noor Adirahmanta, mengatakan peringatan berbagai hari satwa sedunia misalnya peduli gajah, harimau, orangutan merupakan pengingat bahwa manusia perlu berbagi ruang secara harmonis dengan satwa liar. “Di berbagai daerah telah ada bukti bahwa manusia bisa hidup berdampingan dengan satwa liar, misalnya di Lampung, manusia bisa berdampingan dengan gajah. Kerja keras konservasi ini tidak bisa dilakukan sendiri, tekanan terhadap upaya konservasi akan terus berubah sehingga kita perlu bersama-sama mengatur strategi pendekatan agar hubungan manusia dan satwa liar ini menjadi relavan. Semoga kegiatan hari ini dapat berjalan dengan lancar dan pesan-pesan konservasi dapat tersampaikan. Semoga semua pihak akan lebih mengerti peran dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya menjaga dan melindungi ekosistem agar tetap berkelanjutan,” ujar Sadtata Noor Adirahmanta dalam sambutannya yang diwakili oleh Eka Ariana di hari pertama penyelenggaraan PPO.

Pembukaan Acara Perayaan PPO 2021 di Learning Centre IAR Indonesia (Foto: Rudiansyah)

Lilik Trianto, Kasi PAUD Dinas Pendidikan Ketapang sebagai perwakilan dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang, sangat menyambut baik acara ini dan mendorong pihak IAR Indonesia dapat melaksanakan kegiatan lain seperti sosialisasi ke sekolah-sekolah, edukasi pembelajaran dari pendidikan formal maupun non formal. “Kami dari Dinas Pendidikan sangat mendukung jika pihak IAR Indonesia ingin melaksanakan edukasi, pembelajaran, atau sosialisasi kepada kepala sekolah, supaya edukasi ini bisa dimulai sejak dini, seperti perlombaan untuk anak PAUD, pengenalan satwa melalui poster, menggambar, dan bercerita tentang orangutan. Jika perlu bantuan Dinas Pendidikan untuk melakukan sosialisasi ke sekolah, kami siap memfasilitasi,” ujar Lilik Trianto.

Selain penampilan kelompok-kelompok seni tersebut, acara PPO ini juga dirayakan dengan mengadakan lomba teater yang ditujukan bagi anak-anak usia 7-13 tahun. Tujuannya adalah melalui pertujukan teater, anak-anak dapat menyampaikan pesan melestarikan orangutan dan habitatnya kepada penonton. Selain itu, edukasi dan penyadartahuan tentang orangutan dan habitatnya dapat diketahui oleh peserta sejak dini. Untuk itulah, kriteria penilaian bagi kelompok teater ini adalah pada kesesuaian cerita dengan tema dan alur cerita sesuai dengan sinopsis yang diberikan oleh panitia, serta solusi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki habitat orangutan

Penampilan Peserta Lomba Teater dalam Perayaan PPO 2021 (Foto: Rudiansyah)

Lomba teater ini menghadirkan juri Sunardi Wiyoto, Anton Purba, S.Pd, Kristianus, S.Sn. Setelah penjurian, maka didapatkan pemenang lomba yaitu Sanggar Mustika Tanah Kayong sebagai juara pertama, SDN 08 Benua Kayong sebagai peringkat kedua, peringkat ketiga adalah Sanggar Range Perangai, dan peringkat keempat adalah Pawan Social Sunday.

“Peserta lomba teater ini murni dari anak-anak yang merasa peduli dengan orangutan, selama berbulan-bulan mereka berlatih agar bisa tampil. Anak-anak banyak mengalami permasalahan dari perubahan iklim, pandemi, dan banyak hal. Kita sebagai orang dewasa harus mempertanggung jawabkan kepada dunia ini. Jangan sampai anak-anak kita tidak bisa menikmati hutan dan orangutan,” ujar Karmele Llano Sanchez, Direktur Program Yayasan IAR Indonesia.

Kegiatan ditutup dengan laporan kegiatan dari Ketua Panitia, Septia Putri Hidayati dari IAR Indonesia yang menyatakan bahwa kegiatan PPO ini melibatkan anak-anak sekolah dari tingkat SD hingga Universitas. “Melalui lomba ini edukasi tentang orangutan dan habitatnya dapat dtanamkan sejak dini kepada peserta didik baik formal maupun non formal,” ujarnya.

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait