Orangutan Peliharaan Disita, Ayu Minta Ganti Rugi

12 Okt 2016
Heribertus Suciadi

Orangutan Peliharaan Disita, Ayu Minta Ganti Rugi

oleh | Okt 12, 2016

PONTIANAK – Meski berlangsung alot, Yayasan International Animal Rescue Indonesia (YIARI) Ketapang bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Seksi Konservasi Wilayah I (BKSDA SKW I) Ketapang, Kalimantan Barat berhasil melakukan penyelamatan seekor orangutan peliharaan warga di Desa Randau Jungkal, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang.

Orangutan jenis kelamin betina yang berusia sekitar tiga tahun itu dipelihara pasutri Haerul dan Ayu Puri. Oleh mereka, satwa dilindungi itu diberinama Bianka. Saat didatangi tim Human Orangutan Conflict Response Team (HOCRT) yang diutus YIARI untuk mengevakuasi, Ayu menolak dengan tegas memberikan Bianka, kecuali diberikan ganti rugi.

“Saya tahu, memelihara orangutan memang dilarang oleh Undang-undang, tapi saya juga minta ganti rugi atas biaya yang saya keluarkan selama merawat Bianka,” ujar Ayu kepada tim HOCRT, Sabtu (8/10/2016).

Setelah beberapa kali melakukan pendekatan persuasif, namun tidak juga membuahkan hasil. Akhirnya tim YIARI memutuskan untuk melibatkan kesatuan polisi hutan dan meminta bantuan Polres Ketapang untuk mengevakuasi Bianka.

Seketika itu, tim gabungan turun langsung ke lapangan untuk menjemput Bianka. Suasana yang tadinya agak memanas, mulai mencair setelah salah satu anggota kepolisian ikut membujuk Ayu.

Dalam bujukan itu, disebutkan, saat ini Bianka memang masih lucu-lucunya, tapi bayangkan tiga sampai empat tahun lagi, Bianka akan menjadi semakin kuat dan nakal. Pastinya pemelihara tidak akan bisa lagi menangani orangutan tersebut, nanti ujung-ujung dirantai, dikandang atau malah dibunuh.

Ayu pun luluh, kemudian mau menyerahkan Bianka kepada tim gabungan dengan wajah sedikit murung.

Sambil menggendong dan mengelus punggung Bianka, Ayu bercerita, sudah memelihara Bianka sejak pertengahan Februari 2014 lalu, setelah didapat dari seseorang di daerah Beginci.

“Saya menemukan orangutan ini di rumah warga Beginci. Dia dalam kondisi diikat dengan rantai ke pohon. Karena kasian saya minta orangutan itu untuk saya pelihara dan saya beri pemilik sebelumnya uang Rp500.000,” ujarnya.

Selama dipelihara, orangutan itu diperlakukan seperti anaknya sendiri. Bianka juga dipakaikan pakaian layaknya manusia. “Dia selalu ikut ke mana saya pergi. Dia juga makan minum dan tidur dengan saya,” ujar Ayu. Selama dipelihara Bianka juga diberi makan nasi dan lauk pauk sama seperti yang dimakan oleh Ayu. “Kadang saya kunyahkan dulu makanan yang terlalu keras untuk dia,” tambahnya lagi.

 

Sumber: http://news.okezone.com/read/2016/10/09/340/1509887/orangutan-peliharaan-disita-ayu-minta-ganti-rugi

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait