Orangutan Muria Melahirkan Bumi di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya

21 Jul 2022
Admin YIARI

Orangutan Muria Melahirkan Bumi di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya

oleh | Jul 21, 2022

Pada 21 April 2022, sebuah kabar gembira datang dari Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya. Orangutan Muria yang berusia 12 tahun, dikabarkan melahirkan bayi orangutan jantan yang dinamakan Bumi.

Kabar kelahiran Bumi di TNBBBR ini berawal dari laporan staf monitoring Yayasan IAR Indonesia (YIARI) yang biasa melakukan patroli di dalam kawasan untuk memonitor kondisi orangutan-orangutan yang telah menjalani proses rehabilitasi dan kemudian dilepasliarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui jajaran Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat bersama tim dari TNBBBR dan YIARI. Muria sendiri sudah dilepasliarkan pada 14 Februari 2019.

Muria bermain dengan anaknya, Bumi (Muffidz Ma’sum | IAR Indonesia)

Setelah berada di lokasi Muria melahirkan, tim monitoring dan dokter hewan memastikan proses kelahiran ini berjalan lancar, tanpa komplikasi dan pendarahan. Pada pukul 11.12 WIB, anak Muria lahir dalam kondisi sehat, responsif, tangan memegang erat induknya, aktif menangis, dan kemudian menyusu pada Muria.

Selama dua hari, tim menunggui Muria yang masih dalam proses pemulihan di lokasi tersebut, sekaligus untuk menjaga induk dan anak ini dari ancaman serangga dan binatang lainnya. Di hari kedua, Muria sudah tampak kembali aktif memanjat pohon dan bergerak untuk mencari makanan sambil terus menggendong Bumi.

Setelah melahirkan, Muria dan Bumi dipantau secara penuh oleh tim monitoring, untuk memastikan keduanya hidup secara aman dan sehat. Pemantauan ini merupakan prosedur rutin dan biasa dilakukan bagi orangutan rehabilitasi yang telah dilepasliarkan, terutama bagi orangutan yang melahirkan di taman nasional.

Muria setelah melahirkan Bumi (Muffidz Ma’sum | IAR Indonesia)

Di kawasan TNBBBR, pemerintah Indonesia telah berhasil mencatatkan pertambahan kelahiran bayi orangutan secara alami. Sebelumnya, pada awal November 2019, orangutan bernama Shila yang dimonitoring setiap hari sejak pelepasan, terpantau melahirkan bayi orangutan berjenis kelamin jantan yang kemudian diberi nama Surya oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc. Kesuksesan ini berulang pada Juni 2020, ketika orangutan hasil rehabilitasi bernama Desi juga melahirkan anak pertamanya yang berjenis kelamin betina. Oleh Menteri LHK, bayi orangutan ini diberi nama Dara. Terakhir, orangutan hasil rehabilitasi bernama Laksmi juga menyumbangkan generasi baru orangutan di dalam kawasan TNBBBR pada awal Oktober 2021. Oleh Wakil Menteri LHK, Dr. Alue Dohong, bayi orangutan betina ini diberi nama Lusiana.

Kelahiran generasi baru orangutan ini memperlihatkan keberhasilan pemerintah dan mitra dalam menjadikan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya sebagai rumah sejati bagi orangutan dan satwa liar dilindungi lainnya.

Yuk, dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait