Kisah sedih perpisahan Boy si Orangutan dari keluarga adopsinya

10 Feb 2016
Heribertus Suciadi

Kisah sedih perpisahan Boy si Orangutan dari keluarga adopsinya

oleh | Feb 10, 2016

Merdeka.com – Elsi, seorang anak di Desa Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, tak kuasa menahan tangis. Dia terpaksa berpisah dengan Boy Parnamuan, Orangutan Kalimantan yang sudah bersamanya hampir 3 tahun terakhir.

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, Kamis (22/1), mendatangi rumahnya, menjemput Orangutan kesayangan Elsi. Penyerahan satwa terancam punah dan dilindungi itu berlangsung dramatis.

Tiap harinya Boy selalu menemani keseharian Elsi. Dia bahkan sempat menjabat tangan Boy yang sudah berada di dalam kandang besi BKSDA Kalimantan Barat, sebagai tanda perpisahan.

“Sudah tiga tahun bersama Boy. Iya, dekat sekali. Sedih sekali harus berpisah. Sehari-hari dikasih makan susu, ajak jalan-jalan ke warung,” kata Elsi, kepada wartawan saat ditemui di kediamannya.

Penyerahan Orangutan itu merupakan inisiatif orangtua Elsi, Elwadus dan Eliya Natalia. Mereka menyadari, satwa Orangutan merupakan satwa yang dilindungi dan selayaknya diserahkan ke pemerintah.

“Saya ikhlas, demi kelestarian alam Indonesia. Saya mengajak teman-teman se-Tanah Air, kalau menemukan hewan itu (Orangutan), bisa memeliharanya dengan baik dan diserahkan ke pemerintah,” kata Eliya.

“Saya memeliharanya 2 tahun dua bulan. Sebelumnya, diselamatkan oleh karyawan bapak (suaminya) yang menjaga kamp, menemukan bayi Orangutan dalam kondisi lemah. Kemungkinan terlepas dari pelukan ibunya,” cerita Eliya.

Terpisah, Kepala BKSDA Kalimantan Barat Sustyo Iriono menerangkan, penjemputan petugas BKSDA berawal dari informasi masyarakat, terkait adanya warga yang ingin menyerahkan Orangutan.

“Setelah dicek, ada seorang warga namanya Elwadus, mau menyerahkan Orangutan jantan. Akhirnya disepakati, untuk dievakuasi. Saat ini ada di BKSDA Kalimantan Barat. Rencana selanjutnya, akan diserahkan ke Yayasan Inisiasi Alam untuk dilakukan rehabilitasi,” ungkap Sustyo.

Kondisi Orangutan Boy itu sendiri, dalam kondisi sehat. Pemiliknya, Elwadus dan Eliya, memang memeliharanya dengan sangat baik, sedari Boy masih bayi. Keinginan warga untuk menyerahkan Orangutan sebagai salah satu satwa dilindungi ini, harus diapresiasi dan ditiru bagi masyarakat lainnya.

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait