Kisah-kisah Orangutan di 2022: Dari Kesetrum Listrik Hingga Kelahiran

16 Nov 2022
Admin YIARI

Kisah-kisah Orangutan di 2022: Dari Kesetrum Listrik Hingga Kelahiran

oleh | Nov 16, 2022

Halo Sobat YIARI, sebentar lagi kita sudah akan tiba di pengujung tahun 2022. Nah kita mau kasih lihat nih highlight kejadian-kejadian seru dalam program-program kami yang berkaitan dengan penyelamatan, rehabilitasi, dan pelepasliaran orangutan yang kami jalankan setahun ini.

Cerita pertama tentang kesetrum listrik nih. Kalian tahu kan rasanya kesetrum pas gak sengaja pegang alat elektronik gitu? Pasti kaget dan shock kan ya? Nah itu juga yang dialami oleh orangutan bernama Belukar. Bedanya Belukar ini kasusnya cukup parah karena dia kesetrum dari tiang listrik yang biasa ada di tepi jalan, 16 Juli 2022. Kebayang kan sengatan listriknya segede apa. Selama kami melakukan penyelamatan orangutan  dari tahun 2009, ini adalah kasus pertama, dan semoga terakhir kali kami menemukan orangutan yang terkena sengatan listrik.

Akibat sengatan listrik ini, kondisi Belukar lumayan parah, Sob. Ketika tim gabungan Wildlife Rescue Unit BKSDA Kalbar dan YIARI datang, Belukar kesulitan bergerak dan banyak luka di sekujur tubuhnya. Di pusat rehabilitasi kami, Belukar menjalani perawatan intensif untuk luka bakar yang dialaminya. Selain luka bakar, lengan kiri dan jari-jari kanannya tidak dapat diluruskan. Untuk itulah tim medis YIARI tidak hanya fokus pada penyembuhan luka bakarnya, namun juga upaya terapi untuk mengembalikan kondisi tangannya. Setelah satu bulan, kami berhasil memulihkan kembali fungsi lengan dan jari-jemarinya, sehingga Belukar dapat memakainya kembali untuk makan, menggenggam, bergelantungan, dan melakukan fungsi-fungsi lain yang diperlukannya untuk hidup di alam liar. Karena kondisinya sudah sembuh total, saat ini Belukar sudah dipulangkan ke habitat aslinya di dalam kawasan Hutan Sentap Kancang. 

Belukar dilepasliarkan di Hutan Sentap Kancang setelah menempuh perjalanan sejauh puluhan kilometer dari pusat rehabilitasi kami di Ketapang (Rudiansyah | IAR Indonesia)

Selain Belukar, sepanjang tahun ini, kami melakukan dua penyelamatan orangutan.  Semuanya merupakan orangutan liar yang masuk ke dalam pemukiman warga, keduanya juga langsung dikembalikan ke hutan tempatnya berasal tanpa ada kendala. Keduanya bernama Kumbang dan Kandis yang ditranslokasikan pada 9 dan 17 Februari 2022. Minimnya konflik antara manusia dengan orangutan tidak lepas dari tim Orangutan Protection Unit (OPU) YIARI yang melakukan patroli, mitigasi dan sosialisasi di sekitar wilayah hotspot konflik. Berkat temen-temen OPU pula, kami bisa segera terima laporan kalau ada orangutan yang harus diselamatkan.

Nah yang kejadian baru terjadi di November ini adalah diselamatkannya bayi orangutan bernama Mawa yang belum berusia 1 tahun Sob. Bayangkan sekecil itu, dia sudah ditemukan sendirian di area pembukaan lahan sebuah perusahaan hutan tanaman industri di wilayah Sungai Bulan di Desa Durian Sebatang. Warga setempat yang menemukan dia, bilang bahwa Mawa ditemukan tanpa induknya di sela-sela timbunan ranting hasil tebangan logger. Kasihan banget kan? Kejadian ini jadi bikin kita shock juga Sob, karena sudah dua tahun terakhir, kami tidak pernah lho nerima laporan penyelamatan bayi orangutan. Untunglah Mawa kondisinya sekarang baik-baik aja, meski saat ditemukan dia dalam kondisi dehidrasi dan malnutrisi banget.

Tidak hanya melakukan penyelamatan dan translokasi orangutan liar, kami juga melepasliarkan lima orangutan hasil rehabilitasi di Bukit Baka Bukit Raya di Kabupaten Melawi pada 17 Juni 2022, sehingga secara total kami telah melepaskan 64 orangutan di dalam kawasan TNBBBR sejak 2016. Tahun ini kami juga kembali mendapatkan kabar gembira dengan kehadiran satu bayi orangutan jantan yang diberi nama Bumi yang dilahirkan secara alami oleh Muria, salah satu orangutan hasil rehabilitasi yang dilepasliarkan di sana. Bumi lahir bertepatan dengan Hari Bumi, 21 April 2022. Sejauh ini, program pelepasliaran kami di TNBBBR tahun 2016 sudah menghasilkan empat bayi orangutan yang lahir secara alami di sana.

Bumi lahir dengan selamat dari induk bernama Muria pada 21 April lalu di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (Muffidz Ma’sum | Yayasan IAR Indonesia)

Di pekerjaan rehabilitasi, tim animal management kami menerima kunjungan dari  Dr. Aurora Mateo Roman. Dia adalah dokter spesialis gigi atau dentistry untuk satwa. Saat ini di bekerja di klinik hewan di Madrid, Spanyol Dr. Aurora berada 10 hari di ketapang untuk memberikan peningkatan kapasitas untuk dokter hewan kami sekaligus melakukan dental prosedur untuk orangutan. Peningkatan kapasitas yang diberikan untuk dokter hewan kami meliputi basic dental, x-ray dental, dan peralatan dental. Dokter hewan kami juga mendapatkan materi mengenai pembiusan lokal dan total serta kardiologi dasar.

Bersama dokter Aurora, kami melakukan pemeriksaan gigi terhadap 11 individu orangutan. Pemeriksaan ini meliputi seluruh rongga mulut. Tidak hanya pemeriksaan gigi, gusi, lidah, bahkan hingga dinding mulut juga tidak luput dari pemeriksaan ini. Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui kondisi kesehatan orangutan. Gigi yang bermasalah bisa memberikan banyak dampak negatif terhadap orangutan seperti kesulitan makan, tidak aktif, bahkan hingga demam dan sakit sistemik lain. Dari hasil pemeriksaan ini, caries dan gigi berlubang merupakan kasus yang paling banyak ditemui. Penambalan gigi dilakukan untuk lubang yang masih belum terlalu parah.Sedangkan untuk gigi yang sudah berlubang parah, tim kami melakukan prosedur pencabutan gigi.  Itulah kesibukan kami sepanjang tahun ini yang berkaitan dengan penyelamatan dan rehabilitasi orangutan, Sobat YIARI. Semoga tahun depan, satwa-satwa orangutan kita bisa makin sehat dan sejahtera dan kembali pulang ke habitatnya ya.

Yuk, dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait