Adi Putro – detikNews
Kubu Raya – Dampak kebakaran hutan dan lahan yang kian parah tidak hanya menganggu aktivitas masyarakat. Habitat satwa liar, termasuk satwa endemik Kalimantan seperti orangutan pun kian terganggu.
Jumat (18/9/2015) satu bayi orangutan yang baru berusia 7 bulan diamankan Ivan, seorang warga Desa Lingga, Kecamatan Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat dari sebuah kawasan perkebunan sawit. Ivan memang sejak lama terbiasa mencari kayu di dalam hutan. Dia terkejut saat melihat bayi orangutan ini kehausan dan mendekati telaga yang berisi air. Orangutan yang terpisah dari induknya terlihat kurus akibat ‘tersandera’ asap dari pembukaan hutan untuk perkebunan sawit.
Ivan kemudian membawa bayi orangutan ini ke rumahnya. Selama seminggu di rawat, bayi orangutan yang diberi nama Otan ini kondisinya lebih baik. Hanya Otan terlihat manja dengan Ayu (22), adik Ivan.
Ayu dan bayi orangutan (foto: Adi Putro)
|
“Saat ditemukan, tubuh orangutan ini lebih kurus dan menderita sakit ISPA serta diare. Karena sudah satu minggu di rumah, sering diberisi susu dan makanan, bayi orangutan ini terlihat lebih baik, cuma kadang ada sedikit mencret,” kata Ivan saat ditemui detikcom di rumahnya.
Ayu begitu lengket dengan Otan karena Otan terlihat lincah dan lucu. Namun baik Ayu dan Ivan sadar, orangutan ini adalah satwa yang dilindungi dan keberadaanya di alam terancam punah. Ivan juga mengakui bingung memelihara orangutan di rumah meski orangutan ini begitu akrab dengan anggota keluarganya yang lain.
foto: Adi Putro
|
“Ya biar lucu dan menggemaskan, orangutan ini harus diserahkan kepada pihak yang berwenang. Kalau dipelihara terus juga tidak baik, makanya saya langsung hubungi pak Polisi yang biasa bertugas di sini,” ujar Ivan.
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat Jumat siang langsung menjemput Otan dari
rumah Ivan untuk dibawa ke kantor BKSDA Kalbar sebelum diserahkan ke pusat rehabilitasi Orangutan di Yayasan Inisiasi Alam di Sungai Awan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
|
“Orangutan ini diamankan Ivan, seorang warga setempat yang melapor kepada kami. Suatu niat baik yang patut diapresiasi karena secara sadar dan ikhlas telah menyerahkan bayi orangutan untuk diserahkan ke Negara dan secepatnya akan diserahkan ke pusat rehabilitasi orangutan di Ketapang,” kata Kepala BKSDA Kalbar Ir. Sustyo Iriono.
Di hadapan Kapolsek Sungai Ambawang, AKP Malik, Camat Sungai Ambawang, dan petugas BKSDA, Ivan menandatangani berita acara penyerahan satu individu bayi orangutan. Selanjutnya petugas langsung membawa orangutan ini dengan memasukannya ke dalam kandang kecil.
Otan terlihat berontak saat dimasukkan karena terus memeluk tubuh Ayu. Namun setelah dipancing dengan segelas susu, Otan akhirnya bersedia masuk ke dalam kandang.
Semoga Otan bisa dirawat dengan baik dan kembali ke hutan….
(mad/mad)
Saat ini Otan sudah berada di Pusat Penyelamatan dan Konservasi Orangutan untuk menjalani perawatan dan rehabilitasi. Orangutan seumur Otan semestinya masih hidup dengan induknya dan belajar bagaimana cara hidup di hutan langsung dari sang induk. Rehabilitasi ini diperlukan agar Otan nantinya dapat bertahan hidup ketika dikembalikan ke hutan. Dalam proses rehabilitasi Otan akan belajar memanjat, mencari makan, membuat sarang, serta kemampuan bertahan hidup di alam bebas lainnya.
Kisah Otan lainnya bisa dibaca di
http://suarapemred.co.id/evakuasi-orangutan-ke-ketapang-terkendala-kabut-asap/
http://m.news.viva.co.id/news/read/676178-bayi-orangutan-keluar-hutan-karena-asap
http://pontianak.tribunnews.com/2015/09/18/tim-bksda-kalbar-evakuasi-bayi-orangutan-di-desa-lingga
http://news.detik.com/berita/3022757/kisah-haru-penyelamatan-bayi-orangutan-yang-terkepung-asap-kebakaran
http://www.antaranews.com/foto/89627/warga-temukan-bayi-orangutan
http://foto.metrotvnews.com/view/2015/09/18/432561/warga-temukan-seekor-bayi-orangutan-yang-terlantar-di-kalbar
http://cahayareformasi.com/berita/2015/akibat-kabut-asap-bayi-orangutan-keluar-dari-hutan-dan-saat-dikembalikan-kehutanogah-ah/