It’s Time to Learn Computer!

22 Okt 2021
Heribertus Suciadi

It’s Time to Learn Computer!

oleh | Okt 22, 2021

Belajar komputer? Kan udah banyak yang tahu dan bisa?

Ternyata nggak semuanya sudah bisa memakai komputer lho, friend. Ini kondisi yang cukup memprihatinkan apalagi buat para pelajar yang harus belajar pake sistem daring. Bayangin tuh, gimana mau online kalau komputer aja mereka nggak punya, boro-boro punya, kenal pun belum. Nah, inilah kondisi yang terjadi di sebagian besar daerah di pedalaman. So, kami pun kemudian ngadain pelatihan komputer buat masyarakat di sana, terutama buat orang-orang yang bener-bener belum pernah pegang komputer.

 

Aduh, prihatin dengernya. Terus gimana tuh kalian ngasih pelatihannya?

Jujur, ini tantangan juga buat kami. Apalagi banyak desa yang belum dapat akses listrik. Untunglah kita bisa manfaatin sinar matahari sebagai sumber listrik pakai solar panel. Nah, begitu ada akses listrik, kami jadi mudah tuh ngajarin temen-temen di desa ini untuk belajar komputer pake laptop.

 

Wah langsung pake laptop ya?

Iya, biar praktis juga ketika kami harus ngasih pelatihan ke banyak desa. Nah, buat pelatihan ini, sementara kami baru ada sembilan laptop dulu, tapi nantinya bakal ditambah sih. Doain aja yak.

 

Amiiin. Eh tadi katanya pelatihan ini buat yang belum pernah pegang komputer, anak-anak nih maksudnya?

Enggak dong. Gak cuma anak-anak, ini pelatihannya beneran buat warga desa, semua umur, cewek cowok, mulai dari anak SD sampe ke pegawai pemerintah desa kita ajak bareng-bareng belajar komputer. Mereka semua sebelumnya belum pernah dapat pelatihan komputer. Belum ada sekolah yang ada pelajaran komputernya juga di sana. Jangankan komputer, listrik aja belum ada kan.

 

 

I see. Ini pelatihannya dari kapan sih? Sama desanya ini di mana aja?

Pelatihannya sih udah mulai dari akhir Mei tahun ini. Masih lanjut terus sampe sekarang dan besok-besok. Pokoknya sampai mereka semua bisa pinter ngejalanin komputer deh. Tempatnya di Desa Mawang Mentatai dan Desa Nusa Poring.

 

Mana tuh?

Yaelah, googling dong, kalian kan punya telepon pintar, punya akses internet. Tapi ya udah deh, biar cepet, sini kami kasih tahu. Jadi keduanya tuh desa di Kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.

 

Emang ngapain sih repot-repot ngadain pelatihan di sana? Listrik aja gak ada kan, apalagi internet.

Justru karena itu, kita nggak mau saudara-saudara kita yang nggak dapat akses listrik dan sarana pendidikan yang memadai, nggak dapat akses buat belajar komputer. Kita yakin banget kalau hak-hak buat belajar itu harus dipunyai semua orang, makanya kita kasih pelatihannya nggak mandang tua muda atau cewek cowok. Oh iya, malah banyak perempuan yang ikutan lho daripada cowoknya.

 

Oh iya?

Iya dong, nih, yang cewek 37, yang cowok 22 orang.

 

Wih mantep.

Iya dong, ini sejalan juga dengan tujuan kami untuk program pemberdayaan masyarakat dan edukasi yang salah satunya adalah ningkatin kemampuan dan peran ekonomi perempuan dalam keluarga. Kalau pada melek teknologi, perempuan tidak akan kalah dari laki-laki dalam mendapatkan pekerjaan yang setara.

 

 

Oke deh, but I need some more background soal pelatihan komputer ini. Kok bisa-bisanya out of nowhere ada pelatihan ini sih? YIARI kan bergerak di bidang konservasi ya? Apa hubungannya sama konservasi?

Ok, kita jelasin pelan-pelan. Jadi, dalam upaya kita untuk melindungi orangutan dan habitatnya sekaligus melindungi keanakaragaman hayati di dalamnya, kita perlu juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar habitat orangutan. Nah karena kita melakukan pelepasliaran orangutan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TANAKAYA) yang memang berbatasan langsung dengan Desa Mawang Mentatai dan Nusa Poring, jadi kami ngadain pelatihan komputernya di sini deh.

 

Terus-terus?

Kita kan tadi ngomongin soal kesejahteraan masyarakat, nah kami yakin kalau masyarakat mau sejahtera, salah satu hal yang harus dibuka adalah akses pendidikan kepada masyarakat ini. Kami juga ada program beasiswa, tapi yang ini kita bahas lain waktu yak. Hehe. Jadi kalau masyarakat mempunyai kemampuan yang bakal kepake di dunia kerja, mereka gak perlu lagi masuk ke dalam hutan dan melakukan hal-hal ilegal buat mencari penghidupan. Kita juga nggak pengen masyarakat yang ada di sini nggak bisa make komputer cuma gara-gara tempatnya jauh, terpencil, transport susah, litrik nggak ada, dan lain-lain

 

Wuih keren. Udah berapa orang nih yang ikut pelatihan ini?

Yang udah ikutan sampe September kemarin tuh ada 50 anak sekolah, gurunya 2 orang, masyarakat umum yang ikut ada dua, tambah lagi ada delapan perangkat desa yang ikutan pelatihan komputer ini.

 

Wih, pelatihannya ada juga yang buat pemerintah desa juga ya…

Iya, ini yang minta emang mereka sendiri karena keterbatasan SDM mereka dalam penggunaan teknologi. Saat ini kan semua proses input informasi desa maupun administrasi desa harus dilakukan secara online dengan memanfaatkan komputer, terus masih banyak pegawai kantor desa yang belum bisa pake komputer.

 

I see… Pelatihannya ini diajarin apa aja?

Masih yang simpel-simpel aja sih. Mulai dari penjelasan soal apa itu perangkat lunak dan perangkat keras, cara nyalain sama matiin laptop yang bener, latihan ngetik di aplikasi pengolah kata dan data. Belajar menu dan fitur-fiturnya gitu, sama sekalian belajar ngeprint.

 

Hasilnya?

Bagus kok, masyarakat yang gak pernah pegang laptop sama sekali sekarang udah ngerti gitu gimana cara nyalain-matiin laptop, udah pada bisa ngetik, bikin tabel, bikin format surat, bikin rumus di aplikasi pengolah data, ngeprint, macem-macem lah. Kemajuan banget buat mereka yang sebelumnya gngak pernah pegang komputer sama sekali.

 

Mantep juga ya. Btw bikin pelatihan gini tantangannya ada gak?

Ada dong. Banyak. Hehehe. Terutama soal transportasi dan listrik sih ya. Akses antar wilayah di dalam desanya itu lho, susah banget, apalagi kalau hujan, jalan tanah itu jadi kayak bubur, mobil jelas nggak bisa lewat, sementara pake motor juga agak repot karena harus nenteng-nenteng laptop. Terus nih ya, nggak semua tempat punya solar panel buat ngecas laptop. Jadi kadang repot juga kalau laptop udah pada lowbat. Belum lagi karena ini kan program yang baru banget ya, jadi banyak yang senang dan mau belajar komputer gitu tapi masih malu-malu buat tanya kalau masih ada yang nggak mereka ngerti. Dan karena ini pertama, jadi di awal-awal masih rada-rada susah buat  jelasin materinya. Tapi setelah jalan dua-tiga minggu lancar kok.

 

Manteplah, semoga makin banyak masyarakat desa yang melek teknologi biar bisa ikut bersaing di dunia digital kayak gini.

Pastinyaaaa.

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait