Hore! Taman Nasional di Indonesia Kembali Sukses Jadi Tempat Kelahiran Bayi Orangutan!

4 Agu 2022
Heribertus Suciadi

Hore! Taman Nasional di Indonesia Kembali Sukses Jadi Tempat Kelahiran Bayi Orangutan!

oleh | Agu 4, 2022

Ada kabar seru dan membahagiakan nih Sobat IAR. Jadi pada 21 April lalu, orangutan bernama Muria, telah melahirkan bayi orangutan jantan yang kemudian dinamakan Bumi, di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), Kalimantan Barat. 

Fyi ya Sob, Muria ini usianya 12 tahun. Dia dulunya sempat dirawat di tempat rehabilitasi orangutan kami di Ketapang selama lima tahun. Kemudian, pada 14 Februari 2019, ia dilepasliarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui jajaran Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat bersama tim dari TNBBBR dan YIARI. 

Nah, proses melahirkannya ini seru banget! Jadi pas tim patroli kami jalan di kawasan yang dekat dengan flying camp, staf patroli mendapati Muria menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Dengan segera, staf patroli melaporkan kejadian ini ke dokter hewan yang bertugas di kamp Teluk Ribas, ini nama kamp kami yang ada di kawasan TNBBBR. 

Muria pasca melahirkan Bumi di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) (Muffidz Ma’sum | IAR Indonesia)

Setelah berada di lokasi Muria melahirkan, tim monitoring dan dokter hewan kami, memantau kondisi Muria yang tengah menjalani proses melahirkan, untuk memastikan dirinya tidak mengalami komplikasi dan pendarahan. Pada pukul 11.12 WIB, anak Muria lahir dalam kondisi sehat, responsif, tangan memegang erat induknya, aktif menangis, dan kemudian menyusu pada Muria. 

Selama dua hari, kami menunggui Muria yang masih dalam proses pemulihan di lokasi tersebut, sekaligus untuk menjaga induk dan anak ini dari ancaman serangga dan binatang lainnya. Di hari kedua, Muria sudah tampak kembali aktif memanjat pohon dan bergerak untuk mencari makanan sambil terus menggendong Bumi. 

Setelah melahirkan, Muria dan Bumi dipantau secara penuh oleh tim monitoring, untuk memastikan keduanya hidup secara aman dan sehat. Pemantauan ini merupakan prosedur rutin dan biasa dilakukan bagi orangutan rehabilitasi yang telah dilepasliarkan, terutama bagi orangutan yang melahirkan di taman nasional. 

And do you know, Sob. Kelahiran orangutan di TNBBBR tuh nggak cuma sekali ini doang. Kita harus berterima kasih nih untuk pemerintah kita, yang telah berhasil menjadikan taman nasional kita, salah satunya TNBBBR sebagai lokasi kelahiran satwa-satwa liar yang dilindungi. Apa aja sih kelahiran orangutan yang sudah pernah terjadi? Pada awal November 2019, orangutan bernama Shila melahirkan bayi orangutan berjenis kelamin jantan yang kemudian diberi nama Surya oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc. Kesuksesan ini berulang pada Juni 2020, ketika orangutan bernama Desi juga melahirkan anak pertamanya yang berjenis kelamin betina. Oleh Bu Menteri LHK, bayi orangutan ini diberi nama Dara. Terakhir, orangutan bernama Laksmi juga menyumbangkan generasi baru orangutan di dalam kawasan TNBBBR pada awal Oktober 2021. Oleh Wakil Menteri LHK, Dr. Alue Dohong, bayi orangutan betina ini diberi nama Lusiana. Ketiga orangutan yang melahirkan itu, Shila, Desi, dan Laksmi, semuanya pernah menjalani proses rehabilitasi di YIARI, Sob.

Laksmi beberapa minggu setelah melahirkan bayinya, Lusiana, Oktober 2021 lalu di kawasan TNBBBR (Heribertus Suciadi | IAR Indonesia)

Kelahiran generasi baru orangutan ini memperlihatkan keberhasilan pemerintah dan mitra dalam menjadikan taman nasional sebagai rumah sejati bagi orangutan dan satwa liar dilindungi lainnya. Kelahiran mereka menjadi penting dan bersejarah karena merupakan bukti keberhasilan program rehabilitasi orangutan. Program penyelamatan, rehabilitasi, pelepasliaran, dan monitoring orangutan ini tidak hanya berhasil membuat Muria, Shila, Desi, dan Laksmi berhasil pulih kembali menjadi orangutan sejati dan kembali hidup bebas di habitat aslinya, tetapi juga sukses mencetak cikal bakal generasi baru orangutan di dalam kawasan taman nasional tercinta kita. Yuk, terus dukung kelestarian hutan dan taman nasional kita!

Yuk, dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait