Mau Mengarungi Sungai Sambil Belanja Sayur?

1 Feb 2022
Heribertus Suciadi

Mau Mengarungi Sungai Sambil Belanja Sayur?

oleh | Feb 1, 2022

Wuih eksotik banget kelihatannya, mau dong!

Nah kan, kepincut kan. Ini program baru kami, gaes. Kami punya perahu klotok yang mengarungi sungai, untuk mengangkut sayur.

Kok diangkutnya pake perahu?

Soalnya, jalan daratnya masih jelek banget, bisanya dilalui motor atau mobil berpenggerak empat roda gitu. Nah karena kondisi jalan daratnya jelek, better lewat sungai deh. Lebih cepat dan asyik, santai, dan bisa sambil menikmati pemandangan di pinggiran sungai.

Emangnya ini di daerah mana sih?

Di Desa Nusa Poring. Ini tuh desa yang berada di Kecamatan Menukung, Kabupaten Melwai, Kalimantan Barat. Karena kondisi jalan darat di sana masih jelek banget, kami coba bantu pekerjaan masyarakat di sana yang memang mata pencahariannya bertani dan berladang, untuk bisa mengangkut sayurnya untuk dijual ke Pasar Menukung atau Serawai di Kalimantan Barat. Sebagai gambaran, untuk bisa sampai ke pasar Serawai lewat jalan darat, diperlukan perjalanan selama enam jam untuk bisa sampai ke Pasar Serawai, itu juga harus melalewati jalan tanah dan menyeberang sungai.

Kegiatan muat barang atau loading ke kapal klotok bantuan IAR Indonesia (Tim Comdev | IAR Indonesia)

Banyak emangnya sayur mereka?

Lumayan sih, ada sekitar 13-20 petani sayur lokal dan dapet sayurnya sekali panen itu bisa 1,5 – 2 ton.

 

Wah, selama ini gimana mereka bawa sayur ke Pasar di Menukung atau Serawai?

Ya naik kapal juga. Tapi kapalnya ini sewa gaes. Dan gak selalu ada. Kalau pas gak ada kapal yang berangkat, mereka jadi nggak bisa jual sayurnya. Kalaupun ada perahu, petani mesti bayar Rp.120.000 sekali jalan.

Tekor dong?

Lumayan juga tuh ongkosnya buat mereka. Belum juga dapat hasil penjualan sayur tapi udah harus keluar ongkos transport duluan. Makanya kita bantu mereka dengan program perahu sayur ini. Sekarang sih baru satu set perahu klotok ya yang kita punya, termasuk mesin dan peralatan safety-nya.

Terus gimana tuh teknis mekanismenya pemakaiannya?

Jadiiii sekarang ini, sistemnya adalah simpan pinjam buat kelompok tani sayur lokal. Kita sebagai penyedia alat trasnportasinya akan bantu juga untuk sediakan driver dan kernet. Untuk saat ini, para petani dikelompokkan dalam Kelompok Petani Sayur Hutan yang dibentuk di tingkat dusun untuk memudahkan pengaturan operasional perahu. Kita juga bantu susun pengaturan jadwal keberangkatan dan pengaturan anggota kelompok yang berangkat pada setiap kelompok.

Nanti perawatan perahunya gimana?

Nah, supaya program ini berkelanjuta, kita juga akan atur supaya tetap ada dana untuk maintenance dan sebagianya. Di tahun pertama ini, kita akan bantu kelola operasional perahunya, dan para petani wajib bayar iuran. Gak banyak kok, Rp.70.000 aja. Iuran ini nantinya bukan masuk ke kami, tapi akan ditabung atas nama Kelompok Tani. Dana tabungan ini yang nantinya akan jadi modal mereka untuk membiayai sendiri kebutuhan biaya perawatan dan biaya operasional pada tahun berikutnya.

Gitu ya… Terus mereka udah paham dengan skema kayak ini?

Jujur aja nih, ini kan skema yang baru buat para petani. Jadi nantinya kami juga akan fasilitasi beberapa kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat terkait pengelolaan program ini biar bisa berjalan secara rutin dan berkelanjutan.

Mantep tuh.  By the way, tujuannya ada perahu sayur ini apa sih?

Banyak. Banget. Kalau jangka pendeknya sih kami pengen memberikan fasilitas buat para petani lokal biar bisa jualan secara rutin. Kan udah ada perahu sendiri tuh, jadi gak repot numpang sana sini. Tujuan lainnya ya mengurangi beban biaya transportasi petani.

Warga mengantri sebelum menaiki perahu klotok (Tim Comdev | IAR Indonesia)

Kalau ngomong tujuan jangka panjangnya ya kami pengennya masyarakat atau petani sayur hutan mengoptimalkan lahan non-produktif di dekat pemukiman untuk budidaya sayur hutan, jadi otomatis tercipta juga usaha atau mata pencaharian yang berkelanjutan bagi masyarakat. Harapannya, nanti masyarakat di sana punya mata pencaharian yang berkelanjutan sambil merawat serta memelihara sumber dan hasil alam yang tersedia untuk menopang usaha sayur lokal dan ladang yang sudah mereka kelola secara tradisional. Kalau yang peningkatan kapasitas itu sih kami pengennya nanti kelompok petani sayur lokal ini mampu membeli dan mengelola perahu secara mandiri untuk menopang perekonomian masyarakat di Nusa Poring.

Wah wah wah, keren banget yaa. Udah jalan nih programnya? Terus gimana tanggapan warga?

Udah dong. Di Desember kemarin kita launching kapal klotok sayur lokal di Desa Nusa Poring, sekaligus menjadi Kick Off Perjalanan Pertama Kapal Klotok menuju ke Pasar Serawai dengan mengangkut tujuh orang petani yang ingin berjualan. Respon masyarakat sangat antusias dan berterima kasih karena dengan adanya kapal klotok sayur ini, maka kesempatan petani sayur menabung menjadi lebih banyak.

Ada tanggapan juga nggak dari pemerintah?

Tentu saja! Program ini mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintahan Desa Nusa Poring, tokoh adat setempat, serta masyarakat. Dukungan ini terwujud dalam Berita Acara Kesepakatan antara IAR Indonesia dengan Pemerintahan Desa Nusa Poring, tokoh adat, serta masyarakat setempat. Selain itu, kami juga membentuk dokumen Perjanjian Kerja Sama antar kami dengan kelompok tani untuk memastikan keberlanjutan program, dalam lingkup pendampingan dan fasilitasi kegiatan operasional perahu sayur.

Mantap! Jadi pengen ikutan naik kapal sayur!

Boleh, tapi ikutan jualan sayurnya di pasar juga ya nanti, hehehe….

Heribertus Suciadi

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait