Aktif Konservasi Sejak Dini

25 Mei 2015
Heribertus Suciadi

Aktif Konservasi Sejak Dini

oleh | Mei 25, 2015

 

YIARI ketapang untuk pertama kalinya mengadakan kegiatan bertajuk Kemah Kader Konservasi  di Hutan Lindung Gunung Tarak, Kecamatan Nanga Tayap, Ketapang, 15-17 Mei 2015. Kemah konservasi bertema “Transformasi Generasi Muda Aktif Konservasi” ini diikuti oleh 10 orang peserta dari berbagai latar belakang seperti Duta Lingkungan Hidup Ketapang, Pramuka, dan Korps Sukarela PMI STAI Al-Haudl. Kegiatan yang diprakarsai oleh  Human Orangutan Conflict Response Team (HOC-RT) YIARI ini bertujuan untuk mendidik generasi muda untuk menjadi kader-kader konservasi. “Tujuannya agar anak muda, terutama di Ketapang memahami apa itu konservasi dan bisa melakukan kegiatan konservasi dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Gail Campbell-Smith selaku Manager Program YIARI. Hutan Lindung Gunung Tarak dipilih karena lokasi ini merupakan tempat pelepasliaran dan monitoring orangutan dari Pusat Penyelamatan dan Konservasi Orangutan YIARI. Saat ini ada tiga orangutan bernama Penny, Prima dan Helen yang sedang dimonitor di Gunung Tarak. Total ada 13 orangutan yang dilepasliarakan ataupun ditranslokasi di kawasan Gunung Tarak.

Kegiatan kemah konservasi ini diisi dengan tracking menyusuri sebagian jalur monitoring orangutan. Di sepanjang jalur tracking, peserta akan mendapat materi yang berbeda di masing-masing pos. Total ada tiga pos di jalur tracking sepanjang kurang lebih 4 kilometer. Di pos pertama peserta mendapat materi mengenai pentingnya hutan dan ekosistem di dalamnya. Nisa, ketua panitia kemah konservasi mengatakan, “ini merupakan hal yang paling dasar, kita harus mengenal hutan terlebih dahulu sebelum bicara apa itu konservasi.” Materi di pos kedua berkaitan dengan orangutan. Semua hal mengenai orangutan disampaikan di pos ini oleh Miran, koordinator lapangan HOC-RT YIARI. Mulai dari jenis, habitat, makanan, sampai rehabilitas dikupas tuntas di pos ini. Bahkan peserta kemah konservasi juga ikut mencicip buah hutan makanan orangutan.

Pada pos terakhir peserta diajak merenung dan memikirkan langkah apa yang dapat mulai mereka lakukan dalam upaya mendukung konservasi. Ali Yofi, salah seorang peserta konservasi mengatakan bahwa langkah menuju konservasi ini harus dimulai dari diri sendiri dan lingkungan keluarga. Menjelang malam, kegiatan kemah konservasi ini juga diisi dengan menonton film tentang penyelamatan orangutan di YIARI. Sembari bergantian mengayuh sepeda statis sebagai sumber listrik untuk proyektor, anak-anak tampak serius menyaksikan film dokumenter yang dibuat oleh tim National Geographic. Panitia kemah konservasi mengadakan kuis untuk peserta dengan pertanyan-pertanyaan seputar materi yang telah diberikan di hari sebelumnya. Dengan kuis ini diharapkan peserta tetap mengingat materi yang telah diberikan. Untuk menambah antusias peserta, panitia menyediakan hadiah bagi 3 orang dengan nilai terbaik.

Bagi beberapa peserta, kemah ini merupakan pengalaman pertama mereka masuk hutan. “Capek karena baru pertama kali tracking di hutan, apalagi medannya cukup ekstrim, tapi asik banget. Saran saya kegiatan semacam ini dibuat rutin agar makin banyak kaum muda yang sadar pentingnya konservasi,” ungkap Sri, salah seorang peserta kemah konservasi ketika ditanya kesannya selama mengikuti kegiatan ini. Hal ini diamini oleh Jainuri, perwakilan dari dinas kehutanan yang memberikan materi di kemah konservasi ini. “Kegiatan semacam ini sangat menarik karena mereka langsung berkegiatan di alam bebas. Alangkah bagusnya kalo kegiatan seperti ini dilakukan secara rutin, sebulan sekali misalnya” katanya di sela-sela pemberian materi kepada peserta. ” Melihat antusiasme dan keaktifan peserta konservasi, Gail menilai kegiatan ini sukses dan berjalan dengan baik. “Saya senang melihat anak-anak bersemangat dan aktif dalam kegiatan ini. Semoga keaktifan mereka tidak hanya berhenti sampai di sini,” harapnya

 

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait