Satu Individu Orangutan nceritekan-e balek ke habitatnye

14 Mar 2017
Heribertus Suciadi

Satu Individu Orangutan nceritekan-e balek ke habitatnye

oleh | Mar 14, 2017

Ketapang , thetanjungpuratimes.com – international Animal Rescue (IAR) endonesa bekerjasama ngan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Ketapang , Komando Distrik Militer Ketapang dan Lembaga Pengelolaan utan dese Pematang Gadung memulangkan satu individu orangutan betina ke utan dese Pematang Gadung , Kecamatan Matan Hilir selatan , Kabupaten Ketapang , Senin (6/3).

Turut datang dalam kegiatan ni Komandan Rayon Militer kote dan Matan Hilir Selatan. Keikutsertaan TNI dalam kegiatan pelepasan ni sekaligus nunjokkan komitmen dan dukungan TNI dalam kegiatan konservasi.

“kami dalam hal ni Kodim 1203/ktp sangat mendukung kegiatan pelepasliaran orang utan ni tang utan dese Pematang Gadung. ngan ikot serta dalam kegiatan ni , kamek sebagai institusi negare di wilayah ketapang , turut berkomitmen dan mberek kontribusi untok melestarikan lingkongan demi kesejateraan masarakat dan melindungi orangutan sebagai salah satu aset ketapang , ” kate die Letkol Inf Riko haryanto , Komandan Distrik Militer 1203/ketapang.

Orangutan yang dikasik name Reva ni diselamatkan dari persawahan punye warga tang dese Pematang Gadung tanggal 15 Januari 2015 silam. Kondisi Reva sangat memprihatinkan ketika diselamatkan tim gabongan dari BKSDA Ketapang dan IAR Indonesia. Kedua tangan dan ngesak Reva terikat dan bodi-e ditemukan banyak luka.

“kondisi Reva waktu itu kritis keduak pergelangan kaki dan tangan bengkak karne diikat telalu lamak , ” kate die drh Ayu Budi handayani , Manager Animal Care IAR endonesia yang ikot turon ke lapangan.

“ketika dilihat lebeh dekat , ternyata banyak Luka tang sekujur tubuhnya. Luka sobek yang parah ade tang jempol kanan , tang tengah tangan kanan , lengan kanan belakang , tang tengah kaki Luka beset tang punggung , Luka lebam bekas pukulan bende tumpul tang bagian mate kanan dan dahi bagian kiri memar dan bengkak , ” jelasnye panjang lebar.

Tim medis langung ngasik-ek cairan infus dan suntikan anti paradangan , selanjutnye Orangutan ni dibawak ke Pusat Penyelamatan Orangutan IAR endonesia tang Sungai awan , Ketapang. “pada waktu itu kamek tidak yakin Reva bise diselamatkan atau tidak.”

Ketika dilakukan perawatan yang lebeh intensif dan pemeriksaan yang lebeh teliti dan dilakuan poto-ek rontgen , Reva gak diketahui mengalami beberape luka tembak senapan angen tang beberape bagian. hasél poto-ek rontgen Reva nunjok-kan ade peluru tang pinggul kiri bagian belakang , paha kanan , tengkuk , punggung , pergelangan tangan kanan , dan tang tengah.

Setelah menjalani perawatan selamak 1 , 5 bulan kini kondisi Reva udah pulih dan siap untok dibalékkan ke habitat asalnya.

“kondisi Reva waktu ini udah bagus , luka-lukanye udah pulih dan tingkat stressnye dah bekurang dah jaoh meredip , ” jelas drh Ayu Budi handayani , Manager Animal Care IAR Indonesia.

“perilakunye gak maseh liar jadi kamek yakin die nak baék-baék jak tang habitatnye , ” tambahnye lagi.

Kegiatan pelepasan orangutan ni disambut positif oleh warga dese Pematang Gadung. mereke sangat bersemangat nengok Reva balek ke habitatnya. masarakat dese Pematang Gadung mang minta biar Reva dilepas tang utan dese Pematang Gadung.

Ketue Lembaga Pengelolaan utan dese Pematang gadung , Abadi menyatakan dukungannye pade kegiatan pelepasan orangutan lancip

“kami nyambot baek dan sangat mendukung kegiatan pelepasan orangutan lancip semoge ngan adanye kegiatan ni cukopkan lebeh mempererat hubongan antare Pemerintah dese dan IAR Indonesia.”

“seperti yang kite ketahui , orangutan adalah satwa dilindungi yang cume ade tang duak negare di dunie dan cume ade tang duak pulau di endonesa , dan Pematang Gadung tuh salah satu tempat idop mereka. ngan batek ni , kamek harap adanye dukungan dari pemerintah dan berbagai pihak tekaét biar dapat mendukung pengembangan batek yang kamek punye , macam ekowisata misal-etengah , ” tambahnya.

Utan dese Pematang Gadung seluas 14 ribu ha ni tuh utan dese terluas di endonesa dan tuh rumah besak bagi beragam populasi satwa liar. hasél survey tim IAR endonesa tahon 2-12 menyatakan bahwe utan desapematang Gadung didiamek oleh sekitar 500 individu orangutan. utan dese ngan batek keaneragaman hayati yang tinggi ni digadang-gadang untok jadi tujuan wisata berbasis ekologi tang Kabupaten Ketapang.

Ekowisata ni punye jadi penting sebagai upaya perlindungan dan pelestarian orangutan berbasis masyarakat.

“selain upaya itu ekowisata gak tuh upaya peningkatan dan Pengembangan ekonomi masarakat dan gak upaya memperkenalkan bahwe peleatarian dan perlindungan tak melulu cume sebatas melindungi jak tapi bise gak dapat ponten ekonomi dari manfaat jasa lingkongan , ” jelas Erik somala , anak buah Pengembangan Komunitas IAR endonesia yang selamak ni aktif melakukan pendampingan pade warga desa.

“tidak cume itu , tang sinek kamek gak membentuk tim patroli utan desa. Tugas mereke jage utan dese ni dari berbagai gangguan yang mengancam ekosistem asli tang situk , ” tutupnya.

 

 

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait