Ruchyansyah: Melestarikan Hutan untuk Kesejahteraan Masyarakat

27 Okt 2019
Reza Septian

Ruchyansyah: Melestarikan Hutan untuk Kesejahteraan Masyarakat

oleh | Okt 27, 2019

Batutegi merupakan salah satu kawasan Hutan Lindung yang berada di Provinsi Lampung. Dengan luas berkisar 58.000 hektare, Hutan Lindung Batutegi yang secara administratif berada di tiga kabupaten yakni Kabupaten Tanggamus, Lampung Barat, dan Lampung Tengah ini bukan hanya menjadi daerah aliran sungai (DAS) prioritas di Lampung, namun memiliki potensi alamnya yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Keberadaan hutan lindung yang menjadi perlindungan sistem penyangga kehidupan ini tak bisa dipisahkan dari sosok Y. Rochyansyah (39 tahun), sejak pria lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Lampung (Unila) itu mengemban tugas menjadi Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Batutegi delapan tahun silam. Pilihan hidup yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Dia berkisah, bahwa awal mula dirinya sama sekali tidak menaruh perhatian untuk mengambil peranan besar dalam pengelolaan hutan lindung. Seolah tidak ada pilihan, tugas itu seperti datang dengan sendirinya. Namun, semua itu berubah ketika mulai menjalankan tanggung jawab tersebut, ada sisi yang membuatnya merasa tertantang untuk terus mendalaminya. Tantangan yang timbul mulai dari hal kecil terkait pelaksanaan hingga yang besar seperti bagaimana menyatukan gagasan ribuan masyarakat.

“Ketika bisa bertemu banyak orang dengan berbagai macam latar belakang dan kepribadian, kemudian harus menyelaraskan pemikiran mereka untuk bisa bersama melakukan upaya pelestarian lingkungan dan pemanfaatannya dengan bijak, itu merupakan hal berat. Tapi bagi saya hal-hal demikian justru menjadi tantangan,” tutur pria yang akrab disapa Yayan ini.

Dia mengungkapkan, untuk melakukan pengelolaan hutan yang berkelanjutan, maka tugas tersebut tidak bisa memisahkan peranan masyarakat di dalamnya. Tanpa mereka, langkah-langkah yang dilakukan untuk pelestarian tidak akan berjalan optimal. Karenanya konsep pengelolaan melalui pendekatan kesejahteraan masyarakat tersebut menjadi salah satu prioritas pengelolaan sebagai upaya untuk melindungi dan melestarikan kawasan.

Berangkat dari hal tersebut, berbagai gagasannya dalam upaya pengelolaan potensi hutan itu pun tidak pernah mengesampingkan salah satu aspek penting seperti kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Meski begitu, nilai penting fungsi kawasan sebagai hutan lindung untuk menjaga keragaman fauna dan floranya tetap menjadi prioritas utama. Keduanya senantiasa dijalankan selaras untuk mencapai hasil yang baik.

Dalam benak Yayan, Hutan Lindung Batutegi bukan sekadar kawasan hutan dengan ragam potensinya, namun permata yang masih terpendam. Permata tersebut perlu terus dipoles untuk mendapatkan kilau dan keindahannya. “Artinya Hutan Lindung Batutegi masih membutuhkan banyak treatment yang harus dilakukan untuk mengoptimalkan potensi yang terkandung,” ceritanya.

Dia menambahkan, dalam menyeimbangkan fungsi hutan lindung dan aspek pemanfaatan kawasan yang berkontribusi pada pembangunan daerah, masih menjadi tantangan tersediri. Di tengah keterbatasan dan harapan yang tinggi, upaya mengoptimalkan keduanya terus dilakukan. Karena jika dilihat secara menyeluruh, kontribusi lingkungan yang ada di Hutan Lindung Batutegi ini sangat besar.

“Kita menyadari sektor kehutanan dari pengelolaan yang berkelanjutan di Hutan Lindung Batutegi begitu besar. Manfaat yang bisa dirasakan itu misalnya pertanian, sumber air, sumber listrik, kesejahteraan masyarakat dan secara umum bermanfaat terhadap pembangunan daerah. Karena itu, kita selalu mengupayakan bahwa Hutan Lindung Batutegi dapat memberikan kontribusi nyata untuk pembangunan daerah,” ujarnya.

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

Artikel Terkait