Program Radio Konservasi “Bincang Hijau”

25 Mei 2016
Risanti

Program Radio Konservasi “Bincang Hijau”

oleh | Mei 25, 2016

Oleh : Dwi Riyan – Supervisi Edukasi dan Penyadartahuan YIARI Ketapang

Dimulai pertama kali pada bulan maret 2016, Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) menjalankan sebuah program edukasi lewat radio bekerja sama dengan Yayasan Palung Kabupaten Ketapang. Kegiatan radio ini telah bertahun-tahun sebelumnya dijalankan oleh yayasan palung, dan sejak bulan maret lalu YIARI ikut ambil bagian dalam dua slot siaran Yayasan Palung. Program radio ini diudarakan oleh salah satu statisun radio nomor satu di Ketapang yaitu Radio Kabupaten Ketapang (RKK) yang juga mempunyai jangkauan paling luas di Ketapang.

Beberapa tema perbincangan sudah diudarakan sejak pertama kali siaran di bulan maret diantaranya adalah tentang upaya penanganan Konflik di daerah perkebunan dan pertambangan, daerah terdampak pertambangan dan perkebunan, serta tentang keanekaragaman hayati. Adapun metode siaran yang dialkukan bervariasi mulai dari tandem bertiga, monolog maupun talkshow. “Kami sudah lama menunggu kesempatan untuk bergabung dalam program radio ini, karena cukup banyak hal yang bisa diceritakan dari YIARI” Ungkap Riyan.

Desi Kurniawati dari Yayasan Palung mengungkapkan “Kami menyambut baik kerjasama dalam program radio ini, hal ini akan menambah banyak referensi siaran dan materi yang akan disampaikan pada para pendengar setia RKK”. Pada bulan mei ini, tapatnya tanggal 18 dan 23 mei 2016, YIARI dengan penyiarnya Nur menyiarkan informasi tentang orangutan dan Peran generasi muda dalam upaya konservasi yang mendatangkan salah satu alumni kemah konservasi sebagai narasumber.

Tidak jarang, ketika siaran ada sms menanggapi materi siaran dari lokasi yang cukup jauh dari kota Ketapang yaitu Manismata dan Nanga Tayap. Hal ini berarti sasaran siaran terutama ke masyarakat yang hidup di dekat hutan atau potensi daerah konflik terutama antara manusia dengan orangutan tercapai. Karena tujuan besar dari program radio ini sebenarnya adalah bagaimana bisa menjangkau masyarakat yang cukup sulit di akses secara langsung untuk diberikan sosialisasi.

Dina, alumni kader konservasi Pramuka angkatan 2 yang juga menjadi narasumber radio edisi 23 mei 2016 mengungkapkan “menjadi narasumber di radio adalah sebuah pengalaman pertama bagi saya, dan saya rasa radio ini sangat baik untuk bisa menyebarkan informasi ke masyarakat Ketapang terutama generasi mudanya”. Harapannya program ini akan terus berjalan dengan pembahasan yang variatif, informatif dan tentunya edukatif bagi masyarakat.

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait