Penyelundupan Kukang dan Lutung ke Filipina Digagalkan

25 Sep 2015
Risanti

Penyelundupan Kukang dan Lutung ke Filipina Digagalkan

oleh | Sep 25, 2015

SANGIHE, KOMPAS.com – Sebanyak 23 ekor Kukang Jawa dan dua ekor Lutung Jawa yang akan diselundupkan ke Filipina digagalkan aparat Pelabuhan Tahuna. Hewan-hewan ini diduga didatangkan dari Manado sebagai lokasi transit sebelum dibawa ke Filipina lewat jalur laut dari Sangihe.”Kami mendapat laporan dari petugas yang berada di sini, dan akan membawa hewan-hewan dilindungi ini ke Manado malam ini melalui kapal laut untuk penanganan selanjutnya,” ujar pegawai Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, Yoyo Sanjaya, Selasa (22/9/2015) saat ditemui di dermaga Pelabuhan Tahuna.Menurut Sanjaya satwa-satwa itu disita petugas karantina pada Sabtu (26/9/2015) dari sebuah kapal motor yang datang dari Manado dan bersandar di dermaga Tahuna. Pihak Karantina lalu menyerahkan hewan-hewan itu ke kepolisian dan berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Kabupaten Kepulauan Sangihe yang selanjutnya menghubungi pihak BKSDA.

“Ini baru kejadian pertama kali di Tahuna yang kami tangani. Dugaannya hewan-hewan ini mau dibawa ke Filipina,” ujar Pegawai Dinas Kehutanan Sangihe, Melky Sumarap.

Kompas.com/Ronny Adolof Buol. Kukang Jawa (Nycticebus javanicus) yang hendak diselundupkan ke Filpina berhasil disita di Tahuna, Sangihe, Sulawesi Utara.

Kompas.com/Ronny Adolof Buol.
Kukang Jawa (Nycticebus javanicus) yang hendak diselundupkan ke Filpina berhasil disita di Tahuna, Sangihe, Sulawesi Utara.

Baik Kukang maupun Lutung Jawa merupakan satwa liar yang dilindungi dan dilarang diperjualbelikan. Sayangnya pelaku penyelundupan tidak berhasil ditangkap. Dari informasi yang dikumpulkan Kompas.com, pelaku berhasil melarikan diri dan meninggalkan satwa-satwa tersebut saat mengetahui petugas akan menyitanya.

Wilayah Sangihe dan Talaud memang sering dijadikan pintu keluar jalur penyelundupan satwa langka ke beberapa negara Asia melalui Filipina. Jalur laut dipilih karena seringnya para penyelundup asal Filipina memanfaatkan jalur tersebut untuk memasukkan barang-barang ilegal ke kedua negara.

Di Sangihe dan Talaud mudah sekali mendapatkan barang-barang produksi Filipina yang masuk secara ilegal, terutama berbagai merek minuman keras. Para pelaku perdagangan satwa liar memanfaatkan jalur laut tersebut untuk menyelundupkan satwa liar mereka.

Manajer Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki Simon Purser mengatakan kemungkinan besar satwa yang disita tersebut adalah dari jenis Nycticebus javanicus (Kukang Jawa) dan Trachypithecus auratus (Lutung Jawa). Menurut dia setelah ditangani BKSDA, PPS Tasikoki kemudian akan merehabilitasi hewan-hewan tersebut sebelum dikembalikan ke habitatnya di Pulau Jawa.

Penulis : Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol
Editor : Ervan Hardoko
Sumber : Kompas.com

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait