TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Dokter hewan Purbo dari IAR menuturkan seluruh kukang yang kini mereka tangani di SPORC telah mengalami tindak kekerasan berupa pemotongan taring. Bahkan, di antara kukang tersebut mengalami malnutrisi.
“Berdasarkan pengakuan kemarin kan bahkan ada yang dikasih ayam sama susu, padahal itu bukan makanan kukang. Mungkin dikira selama dirawat tubuh kukangnya gede dikira sehat, padahal ada masalah sama kukangnya,” kata Purbo, Senin (6/7/2015).
Taring kukang yang dipotong kata Purbo kadang dideskripsikan jika hewan ini akan terlihat imut dan lucu oleh pemiliknya, tanpa mereka mengetahui jika pemotongan taring dapat berdampak hingga menyebabkan kematian kukang itu sendiri.
“Kadang kukang akan mengalami infeksi pada bagian mulut dan kekurangan nafsu makan. Selain itu proses pelepasliarannya nanti akan menjadi masalah tersendiri bagi kukang, sehingga kami di IAR kadang berupaya melakukan penambalan,” kata Purbo.
Kata Purbo, semestinya tren membentuk komunitas harus diiringi dengan peningkatan penyadartahuan akan hewan dilindungi. Bukan memelihara hewan yang justru dilindungi oleh undang-undang. “Jangan hanya untuk senang-senang dan gaya-gayaan biar dianggap keren, tetapi malah menyakiti hewan, percuma dong bentuk komunitas tetapi tidak ada pengetahuan yang didapat,” kata Purbo.
Penulis: Novi Saputra
Editor: Arief
Sumber: Tribun Pontianak