Pelangsi, orangutan yang kehilangan tangan kanan

9 Mei 2012
Admin YIARI

Pelangsi, orangutan yang kehilangan tangan kanan

oleh | Mei 9, 2012

Hari ketiga di bulan Mei, tim medis dari Yayasan IAR Indonesia (YIARI) yang dipimpin oleh drh. Adi Irawan melakukan operasi pemotongan tangan kanan seekor orangutan bernama Pelangsi. Operasi yang memakan waktu lebih dari 5 jam ini dibimbing oleh drh. Paolo Martelli, Kepala dokter hewan di Ocean Park Hongkong dan berlangsung tanpa kendala. Dua hari pasca operasi adalah saat yang cukup kritis namun dengan perkembangan kondisi Pelangsi yang baik operasinya dapat dinyatakan sukses.
Pelangsi adalah orangutan yang diselamatkan oleh Tim Rescue dari Yayasan IAR pada bulan April 2012 lalu. Pelangsi terjerat perangkap yang dipasang warga untuk menjerat babi hutan. Karena jeratan itulah tangan kanan Pelangsi ‘mati’ sehingga harus diamputasi.  
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1994 tentang perburuan satwa buru, penggunaan jerat / perangkap dan lubang perangkap adalah illegal. Meskipun begitu masih banyak warga yang memasang jerat. Hal tersebut beresiko menjerat satwa dilindungi bahkan mungkin manusia.
Selama dua tahun terakhir, sudah lebih dari 50 orangutan telah direscue oleh pusat rehabilitasi IAR Indonesia,Ketapang bersama BKSDA Kalimantan Barat. Akibat perusakan hutan dan pembukaan perkebunan sawit di Ketapang, banyak orangutan seperti Pelangsi yang menjadi korban. Habitat orangutan semakin berkurang dan upaya untuk menyelamatkan dan merehabilitasi orangutan menjadi semakin sulit.
Saat ini, Tim IAR Indonesia di Ketapang bersama LSM lokal lain seperti Yayasan Palung dan FFI Indonesian Programme berencana melakukan survey pre-release untuk mencari area pelepasliaran orangutan Pelangsi. Tujuannya adalah Pelangsi dapat kembali ke hutan. Untuk menunjang kegiatan tersebut Yayasan IAR Indonesia juga berencana melakukan penyadartahuan dan edukasi di area pelapasaliaran Pelangsi.
Yayasan International Animal Rescue (IAR) Indonesia
Jl. Woltermongonsidi, RT 09/RW 03
Kelurahan Kauman
Kecamatan Benua Kayong
Kabupaten Ketapang
Kalimantan Barat, Indonesia
(0534) 3038075
CP :
Drh. Karmele Llano Sanchez (Ketua Yayasan IAR Indonesia) – 081318887263
Drh. Adi Irawan (Manajer Administrasi IARI Ketapang) – 081392030357

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait