Orangutan Kembali Dilepasliarkan

24 Jul 2017
Heribertus Suciadi

Orangutan Kembali Dilepasliarkan

oleh | Jul 24, 2017

Tim Medis IAR
Tim medis memeriksa kondisi Kukar untuk dikembalikan ke Taman Nasional Gunung Palung.

KETAPANGNEWS.COM – International Animal Rescue (IAR) Indonesia bekerjasa dengan Balai konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I, Balai Taman Nasional Gunung Palung (BTNGP) dan Satuan Tugas Konservasi PT Kayung Agro Lestari menyelamatkan satu orangutan.

Dalam Press Realase IAR Indonesia yang diterima Redaksi, penyelamatan orangutan ini dari kebun masyarakat di sekitar jalan Siduk-Ketapang km 9 di Desa Riam Berasap, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat pada Jumat (14/7). Orangutan jantan dewasa ini diberi nama Kukar dan diperkirakan berusia sekitar dari 17 tahun. Kukar diperkirakan berasal dari kawasan TNGP.

Orangutan ini dievakusi lantaran sering sering merusak kebun warga di sekitar jalan provinsi tersebut. Berdasarkan pantauan tim patroli Human Orangutan Conflict (HOC) IAR Indonesia, orangutan ini sudah merusak 20 batang pohon kelapa dan sejumlah tanaman tumpangsari di dalam kebun masyarakat.

“Warga pertama kali melapor kepada kami pada waktu bulan Juni lalu, kemudian ada laporan lagi pada bulan Juli,” jelas Reli, anggota tim Patroli HOC IAR Indonesia.

Ia mengatakan, sudah seminggu ini kami memonitoring orangutan ini karena gangguan yang semakin meningkat.

Menindaklanjuti laporan dan informasi dari tim HOC, IAR Ketapang menerjunkan tim untuk mengevakuasi orangutan tersebut. Selain untuk mencegah kerusakan yang ditimbulkannya semakin parah, dikhawatirkan warga yang marah karena kebunnya rusak akan melukai orangutan ini.

Tim IAR sudah berada di lokasi sejak pukul 08.00 wib bersama dengan BKSDA dan tim satgas konservasi PT. KAL. Tim harus menunggu karena orangutan ini menghilang sejak malam sebelumnya. Beruntung, Kukar menampakkan dirinya satu jam kemudian. Pagi itu dia tengah asik menikmati umbut kelapa milik warga.

Tim penyelamat segera bergerak cepat mengejar orangutan dengan senapan bius dan jaring. Dengan sekali tembakan bius, tim berhasil mendapatkan orangutan ini pada pukul 10.00. Tim medis yang ikut dalam kegiatan ini segera memeriksa kondisi orangutan dan memasang microchip. Setelah diperiksa kondisinya, tim medis menyatakan kondisi Kukar sudah siap untuk langsung dikembalikan ke Taman Nasional Gunung Palung.

“Kondisinya sangat sehat, proporsi tubuhnya sangat bagus, dan tidak ditemukan adanya dehidrasi atau kelainan lainnya. Selain itu, dari pantauan kami, pergerakannya di atas pohon juga masih lincah,” jelas drh Suhli Aufa, koordinator tim medis IAR Indonesia.

Selepas siang, tim translokasi bersama orangutan dalam kandang transport bergerak menuju titik pelepasan di resort Riam Berasap yang termasuk dalam kawasan TNGP. Kawasan Riam berasap ini dipilih karena kondisi hutannya masih bagus serta statusnya yang berada di dalam kawasan taman nasional akan dapat mendukung kehidupan orangutan. Selain itu orangutan ini juga diperkirakan berasal dari kawasan TNGP sehingga cocok untuk dikembalikan ke habitatnya. Tim translokasi sampai di titik pelepasan sekitar pukul 5 sore. Ketika kandang dibuka, Kukar langsung naik ke atas pohon dengan lincah.

Direktur Program IAR Indonesia, Karmele L. Sanchez mengatakan, kondisi Habitat orangutan semakin mendesak karena adanya tekanan dari industri perkebunan yang tidak berkelanjutan. Populasi orangutan liar, terutama di kabupaten Ketapang semakin berkurang karena habitatnya yang juga semakin menghilang. Kebakaran hutan pada tahun 2015 menyebabkan hilangnya hutan di kawasan TNGP. Hal ini kemudian banyak menimbulkan konflik antara orangutan dan manusia, seperti halnya kasus Kukar.

”IAR Indoensia menjalankan program konservasi berbasis bentang alam dengan melibatkan perusahaan, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya serta masyarakat setempat untuk mencari kehidupan yang lebih seimbang bagi manusia dan lingkungan seluruhnya,” tegasnya.(dra)

 

Sumber : http://ketapangnews.com/2017/07/orangutan-kembali-dilepasliarkan/

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait