URI.co.id, KETAPANG – Satu orangutan dievakuasai di Dusun Kali Baru Desa Sungai Awan Kiri Kecamatan Muara Pawan. Kejadian ini diungkapkan Heribertus Suciadi Media and Communicaation Intenational Animal Rescue (IAR) Indonesia.
“Evakuasi dilakukan pada Kamis kemaren oleh IAR Indonesia bersama BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam-red) Kalbar (Kalimantan Barat-red),” kata Heribetus melalui press rilisnya kepada URI.co.id di Ketapang, Selasa (15/8/2017).
Menurutnya orangutan ini dievakuasi karena ditemukan sudah cukup lama merusak beberapa tanaman milik warga sekitar.
Serta sudah dimonitor hampir dua tahun oleh Tim Human Orangutan Conflict Response Team (HOCRT) IAR Indonesia.
“Awal laporan adanya orangutan berawal dari warga yang pergi mancing di Kali Baru. Mereka melihat orangutan besar di sekitar kebun warga,” jelas Koordinator Tim HOCRT IAR Indonesia, Juanisa Andiani melalui rilis Heribetus tersebut.
“Namun waktu itu belum dilaporkan adanya gangguan. Sehingga kami hanya memonitoring sembari menggiring orangutan ini kembali ke kawasan hutan,” tambahnya Juanisa.
Ia menjelaskan orangutan ini mulai mengganggu kebun warga pada akhir 2016. Sejak itu tim patroli mulai meningkatkan kegiatannya.
Lantaran orangutan ini semakin meningkatkan gangguannya dan mulai mendekat ke pemukiman warga.
Bahkan sudah dilaporkan merusak tanaman tebu dan pisang warga.
“Karena dianggap semakin membahayakan warga dan orangutan itu. IAR Indonesia memutuskan mengevakuasi orangutan ini yang ditemukan di kebun Jabon warga,” ucapnya.
“Evakuasi orangutan yang diberi nama Abun ini berlangsung lancar, cepat dan tanpa hambatan. Orangutan seberat sekitar 50 kg ini jatuh ke jaring yang telah disiapkan tim IAR Indonesia setelah ditembak menggunakan peluru bius,” tambahnya.
Ia mengungkapkan saat ini Abun dibawa ke Pusat Penyelamatan dan Konservasi IAR Indonesia.
Tim medis IARI Indonesia akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap Abun. Serta memberikan perawatan yang benar-benar diperlukan.
“Nantinya orangutan ini akan dikembalikan ke habitatnya. Tapi proses pengembaliannya bukan perkara mudah. Lantaran banyak aspek harus dipertimbangkan sebelum tim mengembalikan ke habitat atau hutan yang cocok dengannya,” jelasnya.
Di antaranya tim harus memastikan habitat baru orangutan mampu melindunginya secara hokum dan ekologi.
Selain itu diperlukan juga berbagai survey seperti terhadap pakan dan kepadatan orangutan dilokasi pelesapan.
“Hal itu untuk memastikan orangutan yang dilepaskan tidak akan kekurangan makanan. Serta tidak mempunyai banyak saingan untuk bertahan hidup di alam,” ujarnya. (uri/oseph/aura/JS)
Sumber : https://pontianak.uri.co.id/read/23724/2017/08/orangutan-bikin-resah-warga-dusun-kali-baru-selanjutnya-ini-yang-terjadi