IAR, Bogor — Malang betul nasib Cinere. Kukang Sumatera betina milik Setiawati warga Cinere, Depok ini, akhirnya tewas di pusat rehabilitasi International Animal Rescue (IAR) Indonesia di Ciapus, Curug Nangka, Bogor, Jawa Barat, setelah selama dua pekan mendapatkan perawatan intensif dari tim medis IAR. Kukang seberat 550 gram ini menurut tim dokter mengalami demam tinggi.
Sebelum diserahkan ke pusat rehabilitasi IAR pada 24 Juni lalu, kondisi kesehatan Cinere sangat mengkhawatirkan. Gigi taring atas dan bawah ompong. Dia juga jarang sekali menyantap makanan dan minuman yang disediakan. Bahkan, tak jarang Cinere memuntahkan makanan dari dalam perutnya. Pemandangan seperti itu kerap tergambar ketika kondisinya melemah.
Menurut penuturan Setiawati, semasa hidupnya, Cinere sudah dipelihara kurang lebih selama setahun. Dalam setahun itu, Cinere hanya diberi makan buncis dan pisang. Cinere ditempatkan di sebuah keranjang cucian. Saat kondisinya parah, Setiawati kemudian menghubungi tim rescue IAR untuk meminta bantuan.
Peristiwa yang menimpa Cinere menggambarkan bahwa Kukang bukanlah hewan peliharaan. Ia adalah hewan liar yang seharusnya hidup di alam. Sebagus apa pun kandangnya dibuat, bagi kukang itu adalah penyiksaan.
Menyayangi Kukang adalah dengan membiarkan mereka hidup di hutan bebas.