Menanam Pohon untuk Peringati Hari Bumi

22 Apr 2019
Reza Septian

Menanam Pohon untuk Peringati Hari Bumi

oleh | Apr 22, 2019

Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang diperingati secara internasional pada 22 April, IAR Indonesia melakukan kegiatan penamanaman pohon dengan tema Satukan Aksi Selamatkan Bumi untuk Masa Depan di Desa Pematang Gadung, Senin (22/4). Kegiatan ini bertujuan untuk menghijaukan kembali area Sungai Deras yang masuk ke dalam kawasan Hutan Desa Pematang Gadung. Area ini sempat terbakar pada 2015 dan hanya menyisakan rumput dan semak belukar.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan semangat masyarakat Desa Pematang Gadung dalam merawat dan menjaga bumi agar tetap lestari. Diharapkan juga pemerintah desa turut aktif dan konsisten dalam upaya menjaga kelestarian alam di Desa Pematang Gadung sehingga ke depannya, akan muncul aksi-aksi peduli lingkungan lainnya yang diinisiasi secara mandiri oleh pemerintah daerah, sehingga masyarakat pun akan ikut termotivasi untuk menjaga dan melindungi bumi.

Untuk kegiatan ini, IAR Indonesia menggandeng beberapa pihak seperti Pemda Ketapang, Kodim 1203 Ketapang, Kejaksaan Negeri Ketapang, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Ketapang, Balai Taman Nasional Gunung Palung, Manggala Agni, Kasi Ekbang Kecamatan Matan Hilir Selatan (MHS), Babinsa, Polsek MHS, Koramil MHS, Yayasan Palung, Tropenbos, Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Ketapang Selatan, Kepala Desa Pematang Gadung, Ketua PKK Pematang Gadung, Kepala Dusun, Pengurus Taman Baca Inovator, Ketua RT, Tokoh Agama Pematang Gadung, Guru MIS Darussalam, Lembaga Pengelola Hutan Desa Pematang Gadung, Pongo Ranger Community, Siswa SMP 7 MHS, dan Siswa SD 4 MHS.

Foto bersama para peserta penanaman 6000 bibit pohon di Hari Bumi. Foto: RIduansyah/IAR Indonesia.

Foto bersama para peserta penanaman 6000 bibit pohon di Hari Bumi. Foto: RIduansyah/IAR Indonesia.

Kegiatan ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya di dermaga Desa Pematang Gadung, dilanjutkan sambutan pembuka secara berturut-turut  oleh Kepala Desa Pematang Gadung, Sahdimin, Manager Operasional IAR Indonesia, drh. Adi Irawan, dan diakhiri dengan sambutan oleh Staf Khusus Bupati Ketapang, Hernowo, sekaligus membuka kegiatan ini.

Untuk mencapai lokasi penanaman pohon ini, rombongan menggunakan speedboat melintasi Sungai Kepuluk menuju Kamp Semai Kahiu, yaitu kamp pembibitan yang didirikan oleh IAR Indonesia pada 2017. Sejak itu, tidak kurang dari 6000 bibit pohon telah ditanam di atas lahan seluas 11 ha. Sebelum melakukan penanaman, peserta diberi informasi mengenai kamp pembibitan IAR Indonesia ini, kemudian mereka berjalan kaki menuju jalur penanaman yang berjarak 200 meter dari tempat pembibitan. Kegiatan penanaman dimulai pukul 10.00 dan ditutup dengan makan siang bersama pada pukul 12.00.

WhatsApp Image 2019-04-23 at 11.37.12

Peserta menggunakan speedboat untuk mencapai lokasi penanaman pohon. Foto: Rudiansyah/IAR Indonesia.

Kegiatan ini disambut baik oleh Kepala Desa Pematang Gadung, Sahdimin. Dalam sambutannya, Sahdimin berharap dengan adanya kegiatan ini, makin banyak orang yang peduli dengan alam sekaligus mengucapkan terimakasih kepada para tamu undangan yang berkenan hadir di Pematang Gadung. Sementara itu Manager Operasional IAR Indonesia, drh. Adi Irawan juga menyampaikan apresiasi kepada pihak desa yang telah bersedia menfasilitasi kegiatan ini. Dia berharap kerjasama ini akan terus berlanjut ke arah yang lebih baik. “Tidak hanya hari ini, Bumi tempat kita tinggal harus kita jaga bersama setiap waktu,” ujarnya dalam kesempatan ini.

Bupati Ketapang, Martin Rantan, melalui staf khususmya, Hernowo menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak dan semua penggiat lingkungan yang telah mendampingi dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola lingkungan di kabupaten ketapang. “Saya juga mengajak masyarakat untuk menjaga bumi mulai dari hal terkecil dengan membuang sampah pada tempatnya, memisahkan dan mendaur ulang sampah organik menjadi pupuk. Kita harus menjaga bumi ini karena kita tidak ada yang namanya planet B, hanya ada satu planet bumi ini,” ujarnya dalam sambutannya. (Heribertus)

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait