Laporan Tahunan IAR Indonesia 2017

28 Jan 2019
Heribertus Suciadi

Laporan Tahunan IAR Indonesia 2017

oleh | Jan 28, 2019

Tahun 2017 ditandai oleh banyak peristiwa, mulai dari penyelamatan epik hingga pelepasliaran yang menantang. Tapi mungkin upaya kami yang paling luar biasa selama tahun ini adalah perluasan kerja konservasi kami untuk membantu masyarakat melalui mata pencaharian alternatif, pembangunan kapasitas, inisiatif berkelanjutan, serta melibatkan para pemangku kepentingan untuk menjadikan visi konservasi di tingkat lanskap.

Kami terus menyelamatkan kukang, orangutan, dan monyet, tetapi pada tahun ini, kami mulai melihat penurunan jumlah hewan yang masuk di pusat penyelamatan dan konservasi kami. Kami percaya bahwa ini adalah dampak langsung dari pendekatan holistik kami di mana konservasi spesies mempunyai keterkaitan dengan penyelesaian semua masalah utama lainnya, seperti kemiskinan, kurangnya sumber daya, kurangnya alternatif ekonomi oleh masyarakat, akses yang terbatas ke kesehatan dan pendidikan.

Oleh karena itu, pertumbuhan organisasi kami berakar pada dasar bahwa menyelamatkan hewan dan habitatnya hanya akan bisa terlaksana ketika masyarakat dapat memperoleh akses ke kebutuhan paling mendasar. Dan melalui itu, kami telah memperluas upaya pengembangan masyarakat melalui program pertanian organik, proyek ekowisata, pendidikan, serta konservasi dalam etnis dan agama. Kami juga melakukan diversifikasi dengan mitra-mitra kami dari departemen pemerintahan sampai sektor swasta. Sepanjang masalah lingkungan tidak terpecahkan dan kebutuhan dasar masyarakat tidak terpenuhi, masuknya satwa liar ke pusat penyelamatan dan rehabilitasi kami masih akan terus berlanjut.

Tim penyelamat lapangan kami dari Unit Perlindungan Orangutan serta Unit Perlindungan Satwa Liar dan Unit Konflik Manusia – Monyet, dan dari tim Medis dan tim Manajemen Perawatan Hewan, telah membuktikan sekali lagi bahwa kerja keras mereka untuk melindungi hewan tidak pernah sia-sia. Sejauh ini tim IAR telah menyelamatkan ratusan hewan dari pembukaan hutan, kebakaran, perusakan habitat dan perdagangan hewan peliharaan illegal.

Selama 2017, dengan jumlah orangutan terbesar di pusat di Ketapang (mencapai lebih dari 110 individu) dan sejumlah besar kukang di kantor kami di Ciapus dan Ketapang (lebih dari 200 kukang), sumber daya terbesar kami investasikan pada program rehabilitasi, pelepasliaran, dan monitoring paska-pelepasliaran.

Di masa depan, tim kami akan terus melindungi satwa liar yang cantik ini di habitatnya, di rumah hutan mereka dalam komitmen berkelanjutan kami untuk menyelamatkan satwa. Upaya rehabilitasi dan pelepasliaran juga akan berlanjut. Kami mendaki gunung, menyeberangi sungai, dan memastikan kami ada untuk menyelamatkan satwa liar

Pada tahun 2018, dengan tetap menjaga prinsip kesejahteraan satwa sebagai prinsip utama dan pondasi organisasi kami, kami akan terus memperluas pekerjaan kami dengan masyarakat, mengupayakan manusia untuk dapat hidup selaras dengan alam.

Tanpa dukungan mitra dari pemerintah dan non-pemerintah kita, donatur kita, pendukung kita, semua ini tidak akan mungkin terwujud. Karena itu, atas nama seluruh tim IAR di Indonesia, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan yang tidak pernah berhenti dari Anda.

Laporan selengkapnya bisa disimak dan unduh di sini.

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait