Kisah Sedih Ami, Orangutan Yang Dipasung Di Kalimantan

3 Mar 2017
Heribertus Suciadi

Kisah Sedih Ami, Orangutan Yang Dipasung Di Kalimantan

oleh | Mar 3, 2017

Baca informasi mengenai “Kisah Sedih Ami, Orangutan Yang Dipasung Di Kalimantan-#s54bso“, pada hari Sabtu ini, diliput selengkapnya :

orangutannews.xcoid.com, Pontianak Tidak ada henti-hentinya permasalahan orangutan di Kalimantan. Sudah beberapa miinggu lalu seekor orangutan dibantai dngn cara ditembak lalu dimasak & dikonsumsi, kali ini seekor orangutan ditemukan dipasung karena jadi peliharaan warga.

 

Di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, orangutan yang bernama Ami ini dirantai besi di dalam kandang kayu berukuran 1 x 1,5 meter dngn tinggi sekitar 1 meter. Tidak banyak ruang gerak di dalam kandang tersebut. Rantai yang melingkar di lehernya usai sangat ketat & melukai lehernya.

 

“Rantai di lehernya menyebabkan luka, kalau tidak segera dievakuasi lukanya akan makin dalam. Nantinya lukanya akan kita periksa lagi di klinik kita di Sungai Awan,” kata pengurus International Animal Rescue (IAR), Sulhi Aufa dalam siaran pers rilis, Jumat, 17 Februari 2017.Dalam rilis itu disebutkan, IAR & Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Se_ksi Konservasi Wilayah I Ketapang, Kalimantan Barat berhasil menyelamatkan dua individu orangutan Kalimantan atau Pongo pygmaeus.
Salah satu yang ditemukan, yakni orangutan betina yang dipasung ini diselamatkan dari Desa Manis Mata, Kecamatan Manis Mata, Kabupaten Ketapang. Orangutan betina ini diperkirakan berumur 5-6 thn dan usai dipelihara _oleh Ari Yanto selama tiga bulan.

Laporan keberadaan orangutan ini berasal dari Yayasan Palung.

 

Menindaklanjuti laporan tersebut, IAR Ketapang menerjunkankan tim Human-Orangutan Conflict Response Team (HOCRT) utk memverifikasi laporan.

Tim HOCRT kemudian memberikan hasil verifikasi ke Ketapang & IAR Ketapang menerjunkan tim rescue yang berangkat dengan anggota BKSDA SKW I Ketapang.

Pemilik orangutan di Manis Mata, Ari Yanto mengaku mendapatkan orangutan ini dari seseorang di daerah Jambi, Ketapang, Kalimantan Barat. Ari Yanto membeli orangutan ini seharga Rp 1,1 juta dari seseorang di daerah Jambi lantaran kasihan memandang kondisi orangutan.

“Dulunya kurus kondisinya, sekarang sudah agak gemuk selama aku pelihara. Biasanya aku kasih makan pisang dan air gula.

 

Kadang nasi sama kuah asam juga mau,” kata Ari.

Ari mengatakan dirinya mengeluarkan biaya yang cukup besar selama ia memelihara orangutan ini. Dia mengeluarkan uang Rp 15 ribu per hari untuk kasih makan orangutan ini.

Pemiliknya memahami bahwa orangutan adalah satwa dilindungi. Ia mengaku usai berniat utk menyerahkan orangutan ini kepihak berwenang.

Menurut Ari, orangutan ini baru satu bulan tinggal di kandang.

 

Ayuk baca kata-kata bijak dan motivasi ( Sabtu , Februari 2017 )

Dengan keyakinan kita dapat memindahkan gunung, akan tapi tanpa persiapan kita dapat tersandung oleh kerikil.

Sebelumnya orangutan ini dia pelihara di dalam dapur rumah.

“Tapi krn kotor & bau, akhirnya orangutan ini aku buatkan kandang di belakang,” kata Ari.

Dia mengaku menghabiskan uang Rp 500 ribu untuk membuat kandang ini bagi orangutan dimaksud.

Ketua Program IAR Indonesia Karmele L Sanchez menjelaskan, ini menunjukkan msh adanya masalah kesejahteraan satwa yang parah. Banyak orangutan yang dipelihara tapi diperlakukan lebih buruk, seperti dipasung seumur hidupnya & hidup dalam kondisi yang menyedihkan.

“Anda bisa merasakan kesedihan di matanya.

 

Bila orangutan ini ngga kita selamatkan, orangutan ini bakal menderita seumur hidupnya, dirantai sampai mati,” Karmele.

Karmele menegaskan, ini ialah saatnya smua orang yang memelihara orangutan menyadari bahwa jikalau mereka telah melakukan pelanggaran hukum. Apalagi orangutan hari ini sudah hampir punah.

Kata dia, org yang menemui penjual orangutan seharusnya ngga membelinya, melainkan segera melaporkannya ke pihak berwajib. “Jika masyarakat tidak mau bekerja sama menyerahkan orangutan, oleh sebab itu diperlukan penegakan hukum,” ujar Karmele.1 dari 2 halamanVena, Bayi Orangutan yang Juga Dievakuasi

Vena, Bayi Orangutan yang Dievakuasi dari Masyarakat (news.xcoid.com/Raden AMP).Di hari yang sama, satu orangutan lagi ditemukan dari Desa Air Hitam Besar, Kecamatan Kendawangan, Ketapang.

 

Orangutan yang ini msh bayi.

Masih berusia sekitar tujuh bulan, bayi orangutan ini dievakuasi dari seorang warga di Kampung Hilir Danau Limau, Desa Air Hitam Besar.

Pemiliknya mengakui sudah memelihara bayi orangutan ini selama tiga bulan. Selama dipelihara, orangutan yang diberi nama Vena ini dirawat seper_ti anak sendiri.

 

“Saya merasa orangutan ini sudah seperti anak saya sendiri,” ungkap Bahiyah, pemilik orangutan Vena.

Dia mengaku mendapatkan orangutan ini dari seseorang. Sebelum mendapatkan Vena, ia sudah pernh memelihara orangutan lainnya yang diberi nama Boy.

“Saya merasa sedih kehilangan si Boy, saya tidak bisa tidur selalu dan selalu kepikiran sama Boy. Akhirnya ada seseorang yang memberikan bayi orangutan ini ke-pada saya untuk dipelihara,” ucapnya.

 

Walaupun pemeliharaan orangutan merupakan pelanggaran hukum, namun masih banyak orang yang memelihara orangutan di Kabupaten Ketapang. Berdasarkan data IAR Indonesia, selama thn 2016 tidak kurang _ada 12 individu orangutan yang diselamatkan dari pemeliharaaa.

Sementara itu, di awal tahun ini saja usai ada tiga penyelamatan orangutan yang dipelihara _oleh warga.

Pada kasus pemeliharaan bayi orangutan, hampir dapat dipastikan bahwa induk orangutan dibunuh lebih dulu utk mendapatkan anaknya.

Sebab, normalnya bayi orangutan bakal tinggal bersama induknya sampai usai enam sehingga delapan tahun. Selama anaknya belum berusia ckup untuk hidup mandiri, induk orangutan akan selalu mati-matian menjaga anaknya.

 

“Proses rehabilitasi & persiapan untuk dikembalikan ke alam tidak mudah dan cukup lama,” kata Manajer Operasional IAR Indonesia, Adi Irawan menambahkan.

Bayi orangutan sendiri masih butuh waktu cukup panjang, smpai bertahun-tahun untuk bisa direhabilitasi & dikembalikan ke habitat aslinya.

“Biayanya juga sangat besar. Di lokasi rehabilitasi orangutan kami di Ketapang sudah ada 108 orangutan, dan itu merupakan tanggung jawab besar bagi kami,” tutur Adi.Total14 Dibantu sharing beritanya ya teman-teman news.xcoid.com, Terima kasih semuanya..

Sumber: http://regional.liputan6.com/read/2861464/kisah-sedih-ami-orangutan-yang-dipasung-di-kalimantan

 

http://news.xcoid.com/read/2017/02/18/kisah-sedih-ami-orangutan-yang-dipasung-di-kalimantan-s54bso/

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait