Kembalinya Cemong Ke Ketapang

28 Jan 2011
Admin YIARI

Kembalinya Cemong Ke Ketapang

oleh | Jan 28, 2011


Cemong adalah seekor bayi Orangutan jantan berumur sekitar 2 tahun yang berasal dari Matan, Teluk Melano Ketapang. Setahun yang lalu Cemong diambil oleh masyarakat untuk dirawat karena merasa kasihan dengan kondisi Cemong saat itu, luka parah dengan jari tangan yang patah.
Habitat tempat tinggal Cemong tergusur oleh pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit. Menurut informasi yang didapat pada saat masyarakat mengambil Cemong induknya sudah mati. 
 Setelah setahun dipelihara kondisi Cemong cukup baik dan saat ini berat badannya 7 Kg. Ibu Sari yang memelihara Cemong sadar bahwa memelihara Orangutan adalah melanggar undang-undang maka beliau kemudian menghubungi WWF. WWF kemudian melapor kepada BKSDA Pontianak bahwa ada seorang Ibu yang igin menyerahkan Orangutan-Cemong.
Pada tanggal 25 Januari 2011 tim dari IAR Ketapang dan BKSDA Pontianak bergerak menuju ke rumah Ibu Sari di Jl. Wonodadi 1, Gg. Pada Rukun2 No 2, Desa Arang Limbung, Sungai Raya, Kubu Raya Pontianak untuk melihat kondisi Cemong. 
Tanggal 26 Januari 2011 Cemong berhasil di evakuasi ke Ketapang dan sekarang berada di kandang transit IAR Ketapang untuk di karantina dan untuk diobservasi kondisinya.   
Selamat datang kembali Cemong di kampung halamanmu !!!!!

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait