Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bidang I Bogor Resort Cianjur menindak tegas kejahatan satwa dengan mengamankan satwa dilindungi berjenis Kukang jawa (Nycticebus javanicus) dari seorang warga Kab. Cianjur pada Kamis (20/6/2019).
“Sebelumnya kami mendapatkan informasi dari masyarakat tentang kepemilikan satwa kukang di Kampung Barulega, Desa Cirumput, Kabupaten Cianjur. Mengetahui informasi tersebut, petugas melakukan penyitaan berupa satu ekor kukang yang dipelihara warga berinisial OP,” terang Andri Irianto, Kepala Resor wilayah V BKSDA Cianjur.
Andri melanjutkan, saat petugas mendatangi rumah terduga, OP tidak berada di tempat karena sedang bekerja di Jakarta. Petugas hanya menemui istri dan kedua anaknya.
“Menurut informasi yang kami dapat, diketahui primata mungil tersebut diperoleh OP dari adik iparnya yang membeli dari pemelihara lain dengan harga Rp 250 ribu,” tambahnya.
Berbeda dengan keterangan OP, RK (isteri OP) mengaku pada petugas BKSDA bahwa kukang tersebut didapatkan dari pelataran dapur rumah dan telah dipelihara selama tiga bulan. Ia berencana akan menjual satwa dilindungi tersebut pada seseorang di Jakarta dengan harga Rp.800 ribu.
Kini RK sudah dihimbau dan diberi peringatan terkait pemeliharaan dan perdagangan satwa dilindungi. Sementara OP akan dimintai keterangan lebih lanjut oleh petugas melalui sambungan telepon.
Saat ini, satu ekor kukang yang telah diamankan oleh petugas akan dibawa ke Pusat Rehabilitasi IAR Indonesia di Bogor, Jawa Barat untuk dititiprawatkan.
Andri mengimbau agar masyarakat tidak menyimpan, memelihara dan memperniagakan kukang dan jenis satwa liar dilindungi lainnya. Di samping itu, bagi siapapun yang melihat aktivitas melanggar hukum tersebut, ia meminta untuk melaporkannya ke BKSDA terdekat.
“Jika didapati, kami akan menindak tegas karena melanggar Undang-undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem. Ancaman hukumannya penjara maksimal 5 tahun penjara dan denda Rp 100 juta,” tegasnya.