Kader Konservasi Ciamis: Berupaya Melibatkan Berbagai Sektor dalam Kegiatan Konservasi

27 Okt 2019
Reza Septian

Kader Konservasi Ciamis: Berupaya Melibatkan Berbagai Sektor dalam Kegiatan Konservasi

oleh | Okt 27, 2019

Menyebarkan pesan positif terkait upaya konservasi dapat dilakukan dengan berbagai cara dan medium. Namun, dalam pandangan Kader Konservasi Ciamis, ada hal yang lebih sekadar menyampaikan pesan, yaitu bagaimana bisa melibatkan berbagai kalangan dari banyak sektor untuk turun dan bergerak langsung dalam upaya tersebut. Melalui beragam inisiasi yang dilakukan Kader Konservasi Ciamis, mereka terus melebarkan jejaring pelibatan baik dari sisi akademis maupun non-akademis.

“Kami terus menggagas perluasan jejaring untuk melibatkan banyak kalangan supaya bisa berperan dalam upaya konservasi daerah. Salah satunya dengan tidak hanya melibatkan kalangan yang berlatar belakang aktivis atau pemerhati lingkungan, namun lebih luas kepada kalangan-kalangan seperti dari komunitas budaya dan adat, relawan kebencanaan, aktivis mahasiswa hingga klub-klub motor,” ujar Ilham Purwa Fauzi, Koordinator Bidang Konservasi Kader Konservasi Ciamis.

Ilham melanjutkan, dari sisi akademis, pihaknya juga menginisiasi penanaman nilai-nilai dasar konservasi kepada mahasiswa dari beragam fakultas di Universitas Galuh yang tidak hanya biologi dan kehutanan. Inisiasi tersebut akhirnya kini menjadi mata kuliah dasar yang wajib diberikan di kampus.

“Prinsip kami, konservasi itu tidak sempit dan tersekat hanya bagi kalangan pegiat lingkungan, melainkan harus dapat diterapkan juga di berbagai sektor. Tujuannya meningkatkan kepekaan dan kepedulian mereka terhadap lingkungan di wilayah Kabupaten Ciamis. Mengingat upaya konservasi itu penting dan menjadi dasar dalam kehidupan,” tambah pria yang lahir di Ciamis 30 tahun silam ini.

Sejatinya menurut Ilham, masyarakat di Jawa Barat khususnya Ciamis, memiliki nilai luhur kehidupan yang erat hubungannya dengan alam. Dalam tatanan budaya Sunda, dikenal dengan masyarakatnya yang memegang khazanah nilai-nilai budaya menghargai dan adaptif dengan alam sekitar. Adat istiadat itu dilakukan secara turun menurun di mana mereka memercayai, ketika berbaik dengan alam, maka alam akan memberikan hasil yang baik kepada masyarakat.

Bersama pihaknya, selain giat mensosialisasikan konservasi tumbuhan dan satwa liar (TSL), Ilham melakukan sejumlah kegiatan yang pada prinsipnya menginisiasi penerapan Peraturan Daerah (Perda). Salah satunya dengan pendampingan masyarakat untuk pengelolaan daerah aliran sungai, “Kami melakukan pendataan dari zona hulu hingga hilir dengan menganalisis vegetasi, dan habitat satwa. Sebab sungai yang menjadi koridor utama dan habitat satwa ini kita tidak bisa lepaskan dari upaya konservasi TSL,” jelas Ilham.

Berangkat dari sejumlah hal itu, Kader Konservasi Ciamis bersama sejumlah pihak mulai mendorong penerapan Perda Konservasi di Kabupaten Ciamis. Perda Konservasi tersebut menurut dia selanjutnya dapat diaplikasikan turunannya ke Peraturan Desa (Perdes) tentang konservasi. Perdes tersebut penting karena nantinya desa berwenang melakukan upaya-upaya pencegahan terkait aktivitas ilegal seperti perburuan satwa, penebangan liar dan perusakan lingkungan.

Sebagai seorang kader konservasi, Ilham tentu menghadapi berbagai tantangan dalam perjalanannya menjadi kader. Tantangan tersebut utamanya datang dari perkembangan dan kemajuan teknologi yang begitu pesat. Dia bersama pihaknya dituntut cepat beradaptasi dan menyesuaikan diri dari hal tersebut dalam melaksanakan tugas sebagai seorang kader. Di samping itu, seorang kader juga harus tetap bisa menjadi fasilitator antara masyarakat, lembaga pemerintah seperti KLHK dan BKSDA maupun LSM untuk menyebarkan pesan-pesan konservasi. Kader konservasi juga harus mampu memberikan edukasi, informasi, dan sosialisasi kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam di tengah kemajuan zaman.

“Yang terpenting, jangan sampai hanya bisa memberi pesan saja kepada masyarakat, kita pun harus bertindak dan mencerminkan apa yang kita sebarkan. Ketika kita dikukuhkan menjadi seorang kader, maka di situ tanggung jawab kita harus tumbuh. Mengajak banyak orang untuk menjaga kelestarian alam,” pungkas Ilham.

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait