Kader Konservasi 7: Menjaga Satwa Kebanggan Indonesia

3 Mar 2016
Heribertus Suciadi

Kader Konservasi 7: Menjaga Satwa Kebanggan Indonesia

oleh | Mar 3, 2016

“Siapa kita?”

“Biak Ketapang”

“Kita bangga punya?”

“Orangutan”

Yel-yel para peserta Kemah Kader Konservasi Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) menggema di tengah kegelapan Hutan Desa Pematang Gadung, Sabtu (20/2) silam. Gambaran tersebut merupakan salah satu kegiatan Kemah Kader Konservasi YIARI Batch 7.

 

IMG_1892Sebanyak 10 orang siswa siswi SMA dan SMK di Ketapang mengikuti kegiatan Kemah Kader Konservasi yang bertema “Transformasi Generasi Muda Aktif Konservasi” dari tanggal 19-21 Februari 2016. Supervisor Edukasi YIARI Ketapang, Dwi Riyan mengungkapkan, “kegiatan ini diharapkan mampu menarik minat generasi muda yang punya kepedulian terhadap konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya untuk lebih mengenal lebih dekat lagi dan meningkatkan mutu kesadaran (awareness) khususnya konservasi satwa liar yakni orangutan beserta ekosistemnya.”

 

Kemah konservasi ini merupkan kali ketujuh dan menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh YIARI setiap bulan.  “Kader Konservasi merupakan unsur penting dalam pembinaan cinta alam karena merupakan unsur pelopor dan penggerak dalam upaya konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya serta diharapkan dapat berperan aktif bersama YIARI dan pemerintah dalam mewujudkan manusia yang sadar konservasi,” tambahnya lagi

 

Malam pertama kemah ini diisi dengan menonton film dokumenter dan dilanjutkan dengan diskusi. Mengandalkan energi ramah lingkungan, film ditayangkan dengan proyektor bertenagakan pedal power. Film dokumenter yang ditampilkan kali ini bercerita tentang penyelamatan Pelansi, orangutan yang diselamatkan setelah beberapa hari tangannya terkena jerat pemburu. Akibat jerat itu, tangan pelansi terpaksa harus diamputasi. Meskipun demikian Pelansi akhirnya bisa sembuh dan dikembalikan ke habitatnya. Selain itu ditampilkan juga film mengenai restorasi lahan gambut.IMG_1800

Diskusi mengenai film yang diputar berlangsung seru dan menarik, peserta dan pemateri saling melontarkan pertanyaan, jawaban, dan pendapat. Bahkan ada beberapa pertanyaan yang belum terjawab karena keterbatasan waktu.


IMG_1909Keesokan harinya perahu sudah menunggu dan siap membawa peserta ke titik awal trekking. Peserta dibagi menjadi dua kelompok dan  dan melakukan trekking di dalam hutan. Trekking kali ini cukup menyulitkan peserta karena kondisi lantai hutan yang basah. Bahkan ada beberapa tempat yang tergenang air hingga sebatas pinggang.

 

Di sela-sela trekking, peserta mendapat materi mengenai hutan gambut, konservasi, dan orangutan. Materi disampaikan dengan ringan sembari menikmati iklim mikro hutan gambut. Lewat penyampaian materi inilah pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab dituntaskan.IMG_1968

 

IMG_2115Tidak hanya itu, malamnya, masing-masing kelompok diwajibkan untuk membuat poster mengenai konservasi dan mempresentasikan hasilnya di depan panitia dan peserta lain. Kelompok pertama membuat poster dengan tema Bumi Adalah Ibu Kita, Flora dan Fauna Adalah Saudara Kita. Yusuf, ketua kelompok 1 menjelaskan, “Kami membuat ini untuk mengajak teman-teman untuk menyayangi bumi dan isinya seperti kita menyayangi ibu dan saudara kita,” ujar Yusuf, ketua kelompok satu sambil menunjukkan posternya. Terlihat gambar Bumi di tengah dan gambar pohon dan orangutan di sebelah kanan.
Kelompok kedua tidak mau kalah dengan menunjukkan poster bergambar pulau Kalimantan yang berisi kebun kelapa sawit dan gedung-gedung pencakar langit. Tidak lupa gambar orangutan yang sedang meminta tolong karena habitatnya habis. “Kami mengambil tema Ini Borneo Sekarang,” ujar Bagas. “Kami ingin mengajak teman-teman untuk mencegah supaya apa yang ada di dalam poster ini jangan sampai terjadi,”tambahnya.IMG_2128

 

Kegiatan ditutup pada hari minggu pagi dengan kuis berisikan pertanyaan mengenai materi yang telah diberikan sebelumnya. Hal ini sekaligus dimanfaatkan oleh pemateri untuk melihat seberapa besar materi yang diberikan terserap oleh para peserta.

 

Seperti kemah sebelumnya, kemah ketujuh ini berjalan lancar. “Di sini sangat seru, asik, dan menyenangkan. Saya mendapatkan banyak kawan baru dan bisa menikmati hutan yang masih bagus. Saya berpesan kepada semuanya agar kita mulai beraksi untuk menjaga hutan kita agar selalu lestari dan satwa kebanggan kita, orangutan, selalu ada,” tutup Bagas, yang juga terpilih sebagai peserta terbaik Kemah Kader Konservasi YIARI ketujuh. IMG_1874

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait