Jual Beli Kukang Masih Marak di Medsos

1 Jun 2017
Risanti

Jual Beli Kukang Masih Marak di Medsos

oleh | Jun 1, 2017

Sumber : www.harianjawabarat.com

Harian Jawa Barat – Salah satu faktor yang mendorong Kepunahan Kukang Jawa adalah perdagangan untuk pemeliharaan.

Sebab, pembelian yang dilakukan oleh para pemelihara membuat perdagangan Kukang Jawa tersebut terus berlangsung. Hal itu diungkapkan Manajer Program IAR Indonesia, Robithotul Huda dalam rilisnya, Minggu (28/5).

Robi menjelaskan, dalam prinsip ekonomi supply and demand, pemeliharaan kukang bersifat mentenagai perdagangan, artinya perburuan akan terus berlangsung. Untuk itu, sambungnya, pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak membeli atau memelihara kukang, karena memelihara kukang sama saja dengan eksploitasi.

“Meskipun display kukang di pasar hewan sudah berkurang, malah di media sosial semakin marak. Hasil pantauan tahun 2016 terhadap 50 grup jual beli hewan di media sosial facebook, terdapat 625 kukang di dipamerkan untuk dijual. Sementara masih ada ratusan grup jual beli hewan yang lain,” ungkapnya.

Menurut Huda, dengan maraknya perdagangan satwa liar saat ini, upaya penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan satwa liar dilindungi merupakan salah satu cara efektif untuk menimbulkan efek jera terhadap pelaku.

“Kami mendorong dan mendukung upaya penegakan hukum serta sanksi tegas terhadap pelaku pedagang maupun pemelihara satwa liar dilindungi di Indonesia. Juga diimbangi dengan edukasi dan penyadartahuan yang meluas,” tambahnya.

Pelepas liaran Kukang Jawa di TNGC sendiri merupakan salah satu strategi untuk menjaga dan meningkatkan populasi jenis primata sebagai satwa endemik yang kini jumlahnya semakin berkurang di alam. Dengan luas sekitar 15.500 ha TNGC merupakan kawasan konservasi yang memiliki ekosistem hutan hujan tropis dan berfungsi sebagai kawasan pelestarian dan perlindungan terhadap kelangsungan hidup satwa tertentu agar tidak punah.

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait