IAR Indonesia Berpartisipasi dalam Global Issues Network (GIN) Kalimantan 2016

30 Sep 2016
Heribertus Suciadi

IAR Indonesia Berpartisipasi dalam Global Issues Network (GIN) Kalimantan 2016

oleh | Sep 30, 2016

Oleh: Dwi Riyan – Supervisor Edukasi IAR Indonesia

Sebagai salah bentuk usaha dalam membangun jaringan edukasi secara internasional, IAR Indonesia untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam GIN Kalimantan 2016. Kegiatan yang diadakan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah ini diikuti tidak kurang dari 200 peserta. Mereka merupakan siswa-siswi dari berbagai sekolah di berbagai negara, mulai dari Singapura, Australia, Korea serta tuan rumah Indonesia. Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama dari beberapa lembaga seperti Borneo Nature Foundation (BNF), Bina Cita Utama School, GIN Bali, Green School Bali, serta beberapa NGO Seperti Borneo Orangutan Survival (BOS), Yayasan Usaha Mulia, Borneo Football International (BFI), termasuk IAR Indonesia.

20160916_142428Dengan membawa misi edukasi dan dalam upaya memperkenalkan Yayasan IAR Indonesia secara lebih luas, IAR Indonesia bergabung dalam kegiatan ini dengan membuat stand di Exhibition Hall Sekolah Bina Cita Utama untuk 3 hari. Informasi yang dipajang di stand IAR Indonesia adalah program 3R + 1M (rescue, rehabilitation, release + monitoring), serta tentang kegiatan edukasi dan Human Orangutan Conflict Rescponse Team (HOCRT) seperti tentang kemah konservasi, general education, serta survey sosial ekonomi. Selain itu juga ditampilkan beberapa poster hasil dari lomba pada peringatan International Orangutan Day 2016

Untuk menarik perhatian pengunjung, IAR juga menayangkan video mengenai kegiatan penyelamatan orangutan, rehabilitasi, pelepasliaran orangutan, serta kegiatan edukasi lainnya. Sebagian besar pengunjung juga sangat tertarik untuk mencoba pedal power, alat yang biasa digunakan oleh tim HOCRT dan Edukasi sebagai pembangkit listrik untuk memutar film dalam sosialisasi konflik serta kemah konservasi di daerah yang tidak terdapat jaringan listrik. Alat ini sangat menarik perhatian pengunjung stand terutama siswa internasional. Mereka mengaku sangat terpukau dengan alat ini dan kerja keras IAR Indonesia untuk menyediakan informasi ke masyarakat yang tidak mempunyai listrik.img-20160917-wa0001

IAR Indonesia juga dipercaya menjadi pembicara dalam 2 workshop. Workshop pertama bertajuk “Save and Sustain” berkolaborasi dengan Cleanocean.org. IAR menyajikan materi mengenai dampak teknologi dalam kaitannya dengan konservasi, serta diskusi mengenai masalah lingkungan sekarang kepada 23 siswa. Peserta merupakan gabungan dari siswa internasional dan lokal. Partisipasi siswa terlihat sangat baik ketika mendengarkan pemaparan materi maupun diskusi.

Paralel dengan kegiatan workshop “Save and Sustain”, IAR menjadi penyaji dalam workshop untuk guru mata pelajaran di Palangkaraya bertajuk “Environmental Education in the Classroom”. Berkolaborasi dengan koordinator edukasi dari BNF, IAR menyajikan presentasi berisi kegiatan edukasi IAR Indonesia di Ketapang beserta strategi penyampaian yang biasa digunakan dengan games. Pada sesi kedua workshop, para guru dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan metode penyampaian materi dengan cara yang menyenangkan di mana semua kelompok diberikan materi yang sama tentang hutan dan fungsinya. Tidak kurang dari 30 guru mengikuti workshop. Mereka juga memberikan tanggapan yang sangat positif setelah lomba, dengan mengatakan bahwa mereka mendapatkan banyak inspirasi dalam mengajar materi lingkungan hidup hingga ada yang meminta izin menggunakan metode permainan twister yang tim edukasi IAR gunakan dalam kegiatan afterschool di SMP desa Pematang Gadung.

Gail Campbell-Smith, Manager Program IAR Indonesia mengungkapkan, “kegiatan GIN ini sangat baik untuk membangun jaringan antar sesama NGO dan sekolah-sekolah internasional yang memiliki visi yang sama dalam penyelamatan lingkungan hidup”. “Selain itu, dengan jaringan yang besar, GIN juga merupakan kegiatan yang baik untuk saling berdiskusi dan mengembangkan kompetensi baik itu bagi siswa, Guru, maupun pekerja NGO di Indonesia khususnya di Kalimantan,” pungkasnya.

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait