Pusat Rehabilitasi Primata Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) Ketapang, Kalimantan Barat menerima tujuh ekor kukang (Nycticebus sp) hasil sitaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat 2 Juli 2015 lalu. Ketujuh kukang yang bernama Syelien, Bebi, Albert, Riana, Ria, Resta, dan Tasya kini sudah masuk pusat rehabilitasi sejak 8 Juli 2015.Dari hasil pemeriksaan tim medis YIARI, kondisi ke-tujuh primata nokturnal eks peliharaan yang terdiri dari enam ekor kukang dewasa dan satu ekor bayi kukang itu mengkhawatirkan.
“Kondisi umumnya kurang baik,” ujar staf medis drh. Nur Purba Priambada usai memeriksa kondisi kukang.
Berdasarkan data medis secara umum berat badan kukang yang diperiksa berkisar antara 280-870 gram dan kondisi giginya telah dipotong. drh. Purba menjelaskan, pemotongan gigi kukang dilakukan dengan pola yang sama, yaitu pemotongan di bagian mahkota gigi pada gigi seri dan gigi taring atas (kiri-kanan) serta pada gigi premolar dua (kiri-kanan).
“Pada dua ekor kukang ditemukan gigi yang terlihat sudah mengalami infeksi dan memerlukan tindakan medis lebih lanjut,” ujar drh. Purba.
drh. Purba menambahkan, banyak permasalahan yang muncul akibat pemeliharaan yang memang tidak layak dan tidak tepat. Dari pemeriksaan kondisi kesehatan kukang secara khusus ditemukan juga kasus malnutrisi terhadap kukang-kukang tersebut.
“Ada yang obesitas karena dikasi ayam goreng dan susu terus menerus, ada yang masih bayi dan kurus karena tidak dapat nutrisi yang sesuai, ada yang mengalami kebotakan yang bisa disebabkan ukuran kandang yang terlalu kecil, disertai permukaan alas yang kasar sehingga membuat kukang lebih banyak duduk,” kata dia.
Tim medis YIARI saat ini tengah fokus mengoreksi kondisi fisik kukang dengan pemberian nutrisi yang tepat serta perawatan dan perlakuan kesehatan, terutama untuk yang telah dipotong giginya. Selanjutnya kukang tersebut akan direhabilitasi untuk mengembalikan sifat liarnya. Selain tujuh kukang tersebut, YIARI Ketapang juga menerima tiga ekor kukang hasil serahan anggota komunitas pemelihara di Pontianak. Total, ada sepuluh ekor kukang yang sedang direhabilitasi oleh tim YIARI.